AMBON, Siwalimanews – Tingginya angka pengang­guran usia dini terbilang tinggi di Kota Ambon bahkan lebih tinggi dari nasional.

Hal ini membuat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional berjanji akan mensingkronkan program demi menekan tingginya angka pengangguran.

Salah satu program yang dikembangkan pemerintah pusat lewat stategis nasional kewirausahaan pemuda yang mana hanya Kota Ambon dan Jogjakarta yang dipilih sebagai pilot projeck proyek tersebut.

Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena ketika membuka FDG dalam rangka implementasi proyek tersebut di balai Kota, Kamis (25/5) menyambut baik langkah pempus tersebut.

“Kegiatan ini dapat membantu pemkot dalam berbagai permasalahan sosial yang dihadapi utama masalah ekonomi dan tingginya angka pengangguran, ujarnya.

Baca Juga: Anos Ingatkan BPJN-BWS Utamakan Sinergitas Pembangunan Infrastruktur

Ambon menurutnya, dari data, angka pengangguran usia dini cukup tinggi bahan diatas rata-rata nasional. Ini terjadi karena ketersediaan lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan usia kerja atau pencari kerja yang dinominasi oleh usaha produktif

“Dengan adanya pilot projeck ini kami berupaya agar potensi pemuda dimaksimalkan lewat kewirausahaan,” pintahnya.

Sementara itu Koordinator Tim dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Mahendea Arfan dalam paparanya menjelaskan tingkat kualitas pemuda diukur dari indeks pembangunan pemuda dengan 5 domain yakni pendidikan kesehatan, kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan serta gender.

Dari 5 domain itu IPP tersebut, lanjutnya yang paling rendah adalah domain lapangan dan kesempatan kerja.

“Ini yang kemudian menimbulkan kekhawatiran tersendiri karena pemuda adalah kelompok produktif yang menjadi penentu kemajuan suatu bangsa,” kata Arfan.

Berdasakan hal tersebut, lanjutnya kementerian lalu membuka kebijakan berfokus dalam mengatasi pengangguran melalui strategi kewirausahaan yang membutuhkan sinergitas dari berbagai pihak termasuk pemda.

Dengan maksut itu, maka tujuan dari pertemuan ini dilakukan untuk menentukan pendekatan pengembangan kewirausahaan pemuda yang perlu dilakukan, menilai kualitas keterlibatan pemuda dalam program kewirausahaan dan menyepakati arah implementasi dan intervensi kunci yang akan dilakukan dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan pemuda.

“Kami juga akan merumuskan dan melakukan singkronisasi program dengan mengacu pada intervensi kunci dalam program ini serta merumuskan rekomendasi perbaikan kualitas keterlibatan pemuda Maluku dan Kota Ambon,” janjinya. (Mg-1)