DOBO, Siwalimanews – Meskipun pencarian ABK dan KM Mina Sejati dilakukan meng­gunakan pesawat jenis PK-CAN dari maskapai Susi Air, hasilnya masih nihil.

Sekitar dua jam lebih Kamis (30/8), pencarian dilakukan dari udara dengan menyisir pada titik koor­dinat  7°13.10134″ bah­kan dengan melakukan terbang rendah pada ketinggian 400 ele­vasi atau sekitar 30 meter dari per­mukaan laut, na­sib ABK dan kapalnya KM Mina Sejati  tidak ditemukan.

Kasubdit Operasi Direktorat Dirjen PSDKP RI, Levi Habibi, yang adalah salah satu anggota tim pencarian kepada wartawan di Dobo ibukota Kabupaten Kepulauan Aru Kamis (29/8) mengaku, baik bangkai kapal dan ABK sampai sekarang belum ditemukan.

“Bahkan, kita juga melakukan beberapa manufer lagi hingga 300 elevasi karena ada satu titik yang diduga KM Mina Sejati, namun ketika diteliti dari foto udara ternyata itu kapal sementara turunkan jang­kar,” katanya.

Pencarian yang dipimpin Kapol­res Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa itu tetap akan dilanjut hari ini juga Jumat (30/8), hingga batas yang belum ditentukan. Dipastikan juga satu armada udara yakni pesa­wat CN-25 akan didtaangkan dari Papua untuk membantu pencarian kapal itu.

Baca Juga: Air di Citraland Tercemar, Akademisi Sebut Logam Berat Beracun  

Untuk diketahui, Pesawat PK-CAN mengangkut 10 orang terdiri dari, pilot dari Balai Kalibrasi Ke­menterian Perhubungan, PIC PK-ACN Capten Iwan Kurniawan, Copil Imanuel Sampelawang, mekanik Rumanan Rusman Al-Bashir, Subdit Operasi Direktorat Dirjen PSDKP RI, Levi Habibi, Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa, Kepala PSDK Tual, Salman Mokgony, Letu Laut, Gunawan, Kepala Sabandar Perikanan Dobo, Ali Tualeka, Agus Labetubun wartawan Metro TV.

Pesawat PK-CAN landing di Bandara Rar Gwamar Dobo, Kamis (30/8) sekitar pukul 11.48 Wit kemu­dian istirahat sebentar, brifing dan sekitar pukul 12.34 Wit take off mela­kukan pencarian dari udara.

Yong Cuan Pemilik Kapal

Pemilik KM. Mina Sejati yang me­rupakan keturunan Thionghoa dike­tahui bernama, Yong Cuan. Ia  sem­pat ke Dobo beberapa hari lalu pasca kapal naas itu diketahui ABK saling serang hingga tewas.

“Kedatangannya Yong Cuan ke Dobo  setelah mendengar informasi terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh 3 ABK kepada sesama ABK lain­nya di atas KM. Mina Sejati,” ujar sa­lah satu anggota tim pencarian KM Mina Sejati yang enggan diko­rankan.

Sayangnya, hingga Yon Cuan kembali ke Jakarta, tidak ada satupun awak media yang mengetahuinya ataupun berhasil mengkonfirmasi yang bersangkutan terkait dengan musibah yang terjadi pada karyawan dan ABK KM. Mina Sejati.

Sementara itu, pengurus Perwaki­lan KM. Mina Sejati di Dobo, Rinto Sukandar yang dikonfirmasi enggan berkomentar. Informasi lain yang dihimpun Siwalima dari Dobo menyebutkan, kapal KRI Teluk Lada sewaktu evakuasi korban selamat dari peristiwa pembantaian itu mela­kukan penggeledahan secara detail sudah tidak menemukan satu orang pun ABK di atas kapal termasuk  5 ABK yang sudah meninggal pun tidak ditemukan.

Tidak hanya itu, seluruh dokumen kapal pun tidak ditemukan, hanya satu buah handphone yang berhasil ditemukan di atas kapal itu. Sampai sekarang sudah 12 hari tim melaku­kan pencarian terhadap ABK dan KM Mina Sejati.

SAR Kirim Armada Cari

KN SAR Bharata dengan 18 per­sonil dipimpin Kepala Basarnas Ambon, Muslimin bertolak dari Ambon Kamis (29/8) pukul 16.20 WIT ke Dobo Kabupaten Kepulauan Aru.

Kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Kepala Basarnas Ambon, Muslimin mengaku perjalanan ke Dobo, Kepulauan Aru ditempuh dengan lama perjalanan enam jam.

Masih Misterius

Keberadaan 23 ABK KM Mina Sejati masih misterius. Lantaran be­lum ditemukan, mendorong Polda Maluku mengirimkan pasukan khu­sus untuk mencari 23 ABK tersebut.

Jumlah yang dikirimkan ke Dobo Kabupaten Kepulauan Aru itu 22 orang dan  merupakan anggota pilihan yang dilatih secara khusus. Mereka dipimpin Wakil Direktur Kepolisian Air dan Udara (Wadir­pol­airud) Polda Maluku, AKBP Sigit. Jumlah itu terdiri dari 11 dari Polairud dan 11 dari Brimob Polda Maluku.

“Polda Maluku tadi pagi dengan menggunakan pesawat ke Dobo telah memberangkatkan 22 personil terdiri dari Polairud 11 orang dan Brimob 11 orang dipimpin Wadirpol­airud, AKBP Sigit ke Aru untuk membantu Polres Aru dalam rangka pencarian terhadap 23 ABK yang dinyatakan hilang. Karena saat ini Polres Aru juga masih melakukan pencarian terhadap 23 ABK yang dinyatakan hilang,” jelas Kabid Humas Polda Maluku, Kombes M Roem Ohoirat kepada Siwalima, Minggu (24/8)  sore.

BPJS Santuni Rp 3,5 M

Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BPJS Tenaga Kerja Tual, Dwi Wibowo mengatakan total santunan bagi korban KM Mina Sejati sebesar Rp. 3.5 miliar. Hal tersebut disampai­kan Dwi Wibowo kepada sejumlah wartawan Sabtu (24/8) di Dobo.

Dikatakan, untuk korban KM Mina Sejati BPJS santuni mulai dari biaya pengobatan, biaya transpor­tasi. “Saat ini, satu korban yang me­ngalami luka pada bagian mata kita telah koordinasi dengan pihak RS­UD Cenderawasih dan telah dirujuk pengobatan lanjut ke Jakarta, dan seluruh biaya mulai dari transportasi hingga pengobatan sampai sembuh semua biayanya BPJS Ketenagaker­jaan yang menanggungnya,”jelas Wibowo.

Santunan BPJS Tenaga Kerja bu­kan saja untuk korban yang sudah ditemukan, yakni 13 ABK diantara­nya 2 ABK meninggal tersebut, te­tapi bagi 23 ABK yang sampai saat ini belum ditemukan.

“Untuk ABK yang belum ditemu­kan, kita (BPJS Tenaga Kerja Red) akan terus memantau guna menda­patkan laporan secara ril dari pihak perusahaan, kepolisian, Basarnas maupun pihak terkait lainnya,” tandas Wibowo.

Tak Ada Muatan

Komandan KRI Teluk Lada-521 Letkol Laut (P) Gunawan Hutauruk, M.Tr mengatakan, muatan atau hasil tangkapan berupa cumi, tidak dike­tahui keberadaannya. “Karena ruangan penyimpanan ketika dige­ledah kondisinya digembok dan tidak bisa dibuka, sehingga jumlah hasil tangkapan pun kami tidak tahu berapa banyak,” ujar Hutauruk.

Disebutkan, saat pertama kali  KRI Te­luk Lada-521 evakuasi 8 korban se­lamat, kondisi KM. Mina Sejati su­dah terendam 75 persen dengan ke­mi­ringan kapal 40 derajat. (S-25/S-27)