NAMROLE, Siwalimanews – Wakil Bupati Buru Selatan Gerson Selsily menegaskan bahwa dalam penanganan masalah stunting harus dilakukan secara sinergis dengan semua pihak.

“Intervensi tehadap pencegahan dan penanganan kasus stunting harus dilakukan secara sinergis antara sektor kesehatan dan non kesehatan,” kata Gerson saat membuka kegiatan diseminasi audit kasus stunting yang dipusatkan di salah satu penginapan di Namrole, Selasa, (22/11).

Ia mengaku seluruh OPD terkait serta tim percepatan penurunan stunting dalam pencegahan stunting perlu memiliki komitmen, kampanye dan komunikasi perubahan perilaku, koordinasi dan konsilidasi program pusat, daerah, dan desa, kemudian ketahanan pangan dan gizi serta pemantauan dan evaluasi.

“Kami berharap poin-poin tersebut dapat dapat dilaksanakan dengan baik, maka bisa dipastikan tidak akan muncul kasus stunting di negeri ini,” paparnya.

Pemerinta juga berharap, hasil kegiatan yang digelar dapat diaplikasikan dengan tindakan nyata dalam berbagai program.

“Kepada semua peserta hasil diseminasi hari ini wajib ditindaklanjuti melalui aksi nyata dalam program dan kegiatan sesuai tupoksi dan kewenangan saudara-saudara untuk rencana tindak lanjut di tahun 2022 maupun di tahun 2023,” tegasnya.

Tak sampai disitu, ia juga mengingatkan kepada seluruh kepala puskesmas di Bursel harus aktif melakukan monitoring kegiatan-kegiatan pada lokus stunting termasuk kegiatan di posyandu.

Sebab yang ditakutkan ada hal-hal yang lepas kendali. Artinya pihak puskesmas tidak akan turun setiap saat untuk meninjau dan itu sudah pasti akan berpengaruh terhadap pelaporan perkembangan stunting di kabupaten Bursel.

“Dunia sekarang dunia digital apa yang dibuat di Bursel itu semua terekam dan terlapor ke pemerintah baik Pemerintah Provinsi Maluku maupun pemerintah pusat, sehingga saya berharap saudara-saudara harus serius,” pintanya. (S-16)