Pempus Belum Miliki Good Will Jadikan Maluku Sentra Perikanan
AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Pusat belum memiliki good will untuk menjadikan Maluku sebagai sentra Perikanan, padahal semua persyaratan untuk membangun industri perikanan sudah ada di Maluku.
“Mengapa industri perikanan baik itu perikanan tangkap maupun pengolahan hasil perikanan tidak dibangun di Maluku. Bukannya semua prasyarat untuk membangun industri perikanan ada di Maluku. Ikan Maluku punya, sumber daya manusia juga dimiliki Maluku, lalu apa yang kurang?,” jelas anggota Komisi VI DPR RI dapil Maluku, Hendrik Lewerissa dalam sambutannya saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pertumbuhan dan Pengembangan Wira Usaha Baru Industri Kecil dan Menengah di Provinsi Maluku, yang berlangsung di Hotel Pacific, Senin (9/3).
“Dalam berbagai kesempatan saat rapat dengar pendapat dan rapat kerja dengan Menteri Perindustrian dan jajarannya, saya selalu mengusik dan menggelitik pa menteri untuk melakukan reorientasi pengembangan industri, khususnya di bidang perikanan,” jelas Lewerissa
Politisi Partai Gerindra ini mengaku heran, mengapa industri perikanan tidak dibangun di Maluku padahal semua persyaratan untuk membangun industri perikanan itu ada di Maluku.
Menurutnya, yang kurang adalah Maluku belum dilihat sebagai pasar atau market player yang signifikan, sehingga butuh keberpihakan pemerintah.
Baca Juga: Tinggi Gelombang Laut Seram dan Banda Capai 4 MeterLewerissa berharap, semoga kedepan Kementerian Perindustrian melakukan reorientasi.
“Kami dalam rapat dengar pendapat dengan menteri disampaikan bahwa, kementerian telah memiliki road map Kementerian Perindustrian untuk empat tahun kedepan, dan dalam road map khusus untuk pengembangan perindustrian masih terfokus di Jawa bahkan di Natuna, dan sama sekali belum menyentuh Maluku didalam mindset para perancang kebijakan untuk menjadikan Maluku sebagai sentra industri perikanan di tanah air,” ujarnya.
Ia berharap, Rakor Kementerian Perindustrian tahun 2021 bisa digelar di Kota Ambon dan telah direspons secara positif oleh menteri, dan disitu akan banyak kesempatan untuk membangun jejaring dengan kementerian di pusat.
“Tidak ada cara lain selain menggelar acara-acara seperti ini supaya terbuka akses para pemangku kepentingan di daerah, untuk membangun sinergitas dan networking dengan para pengambil keputusan di Jakarta,” katanya.
Bimtek
Bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, Anggota Komisi VI DPR RI dapil Maluku, Hendrik Lewerissa menggelar Bimtek Penumbuhan dan Pengembangan Wira Usaha Baru Industri Kecil dan Menengah di Provinsi Maluku, yang berlangsung di Hotel Pacific, Senin (9/3).
Kegiatan yang berlangsung hingga Kamis (12/3) itu diikuti oleh wira usaha baru yang berada di Kota Ambon, Kabupaten Malteng dan SBB.
“Saya menyambut kegiatan ini dengan sangat positif karena ini kegiatan yang difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian dengan fokus untuk pengembangan wirausaha baru tentu dengan tujuan, untuk menghasilkan wirausaha yang berkarakter dan bermental kewirausahaan serta mempunyai kompotensi sesuai dengan bidang usahanya, tentunya kompotensi teknis, kompotensi manajerial dan memiliki kreativitas dan inovasi,” jelas Lewerissa dalam sambutannya, saat membuka Bimtek tersebut.
Ia berharap, kegiatan Bimtek ini dapat diikuti dengan baik oleh seluruh peserta agar cita-cita dan harapan untuk memperkerjakan wirausaha-wirausaha baru di Maluku yang dikelola oleh sumber daya yang handal di Maluku dapat terwujud.
“Sebagai salah satu dari empat anggota DPR RI dapil Maluku yang diberikan kepercayaan dan amanah untuk memperjuangakan amanah dan kepentingan rakyat dan daerah Maluku di DPR RI, maka saya menganggap penting untuk menyampaikan dalam forum ini bahwa kekuatan sumber saya industri di Maluku ada di sektor Perikanan dan Kelautan dan sektor Pariwisata, Pertambangan dan ekonomi kreatif, olah raga dan seni budaya.
Sementara itu, Direktur IKM Logam, mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian, Endang Suartini dalam sambutannya mengatakan, keberadaan dari IKM ini memberikan peran yang sangat positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga, IKM memberikan kontribusi penting bagi pembangunan industri nasional karena diharapkan dengan industri kecil ini merupakan bagian dari rantai pasok industri nasional.
“Kami diberikan mandat ditargetkan untuk tumbuhnya sebanyak 600 wirausaha baru terutama IKM di seluruh Indonesia, salah satunya dengan kegiatan yang dilakukan saat ini,” ujarnya.
Menurutnya, menjadi wirausaha baru merupakan hal yang membanggakan karena IKM ini memiliki kemampuan dalam melihat peluang.
“Mereka dipersiapkan untuk melihat peluang bisnis yang ada dan yang tidak kalah penting adalah berani mewujudkan keinginan dan mimpi itu meskipun disertai dengan beberapa usaha yang tidak kenal lelah,” katanya. (S-16)
Tinggalkan Balasan