AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Dinas Parawisata didesak untuk memperhatikan kondisi destinasi pariwisata yang berada di Kabupaten Maluku Tenggara.

Desakan ini disampaikan Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Michelle Tasane kepada Siwalimanews, Rabu (15/6) menindaklanjuti hasil pengawasan tahap II bersama Pemkab Malra.

Menurutnya, berdasarkan penjelasan Bupati Malra Taher Hanubun, diketahui bahwa, Kabupaten Malra memiliki cukup banyak destinasi pariwisata yang berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah.

Namun, sayangnya potensi parawisata yang sangat bagus di kebupaten itu belum dapat dikelola dengan baik, lantaran kurang adanya perhatian dari Pemerintah Provinsi Maluku, khususnya Dinas Parawisata.

“Salah satu masalah yang ada di Malra itu berkaitan dengan potensi pariwisata yang sangat bagus, tapi sampai dengan hari ini terlihat masih kurang perhatian dari Pemerintah Provinsi Maluku,” ungkap Tasane.

Baca Juga: Jukir Menjerit Setoran Naik, DPRD Tunggu Laporan

Menurutnya, Dinas Parawisata Maluku seharusnya membantu Pemkab Malra dalam menata dan mempromosikan potensi parawisata serta kebudayaannya, agar dapat dikenal dunia.

“Potensi parawisata di Malra itu ada 72 destinasi wisata, contoh di Kepulauan Kei itu bagaikan permata yang mesti diasah dan dipromosikan,” ujar Tasane.

Selain itu kata Tasane, alokasi anggaran yang cukup bagi pengembangan destinasi pariwisata harus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku, mengingat anggaran yang dimiliki Pemkab Malra juga terbatas, sehingga harus didorong, agar ada kolaborasi guna meningkatkan potensi parawisata di Maluku.

Tasane optimis dengan kolaborasi Pemprov Maluku dan Pemkab Malra, maka parawisata akan menjadi icon dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, sehingga masyarakat akan lebih disejahterakan dengan adanya keberpihakan pemerintah daerah.(S-20)