Pemprov Komitmen Pemerintahan Transparan
AMBON, Siwalimanews – Pemprov Maluku menggelar Forum Konsultasi Publik Rencana Kerja Pemda (RKPD). Konsultasi publik ini disamping sebagai kewajiban konstitusional yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, juga sebagai manifestasi komitmen pemprov untuk melaksanakan pemerintahan yang transparan, komunikatif, partisipatif dan kolaboratif.
Melalui Forum RKPD tahun 2021 diharapkan setiap pemangku kepentingan pembangunan dapat mengamati dan mengantisipasi perkembangan global, nasional dan secara lokal.
Hal ini disampaikan Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutannya pada Forum Konsultasi Publik RKPD Tahun 2021 yang dibacakan Sekda Kasrul Selang, di Islamic Center, Jumat (21/2), dan dihadiri oleh Forkopimda serta pimpinan-pimpinan OPD di lingkup Pemprov Maluku.
Gubernur berharap, forum konsultasi ini dapat memberikan kontribusi pikiran dan saran konstruktif untuk perencanaan pembangunan Provinsi Maluku yang lebih baik.
Dalam konteks percepatan pembangunan, lanjutnya, diperlu-kan berbagai upaya terobosan inovatif yang secara berkelanjutan menghasilkan penurunan kemiskinan dan pengangguran, peningkatkan laju perekonomian serta daya saing di provinsi, melampaui target RPJMD yaitu sebesar 17,16 persen, namun masih perlu ditekan hingga 6,54 persen di tahun 2021, sebagaimana yang ditargetkan RPJMD Tahun 2019-2024.
Baca Juga: Pemkab Bursel Gelar Forum Konsultasi RKPDDari aspek pembangunan kualitas sumber daya manusia yang diukur dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Provinsi Maluku meningkat dari 67,05 pada tahun 2015 naik menjadi 68,19 pada tahun 2018.
Meskipun IPM Provinsi Maluku cukup tinggi, namun kesenjangan pembangunan manusia antar kabupaten masih tinggi, oleh karena pembangunan sumber daya manusia melalui peningkatkan akses terhadap pendidikan dan kesehatan serta kemampuan daya beli masyarakat sebagai komponen IPM, harus terus ditingkatkan terutama pada daerah kabupaten yang memiliki IPM terendah.
Ia menyebutkan, percepatan penurunan kemiskinan melalui peningkatkan SDM unggul, optimalisasi pengelolaan SDA dan penguatan konektivitas secara berkelanjutan, merupakan RKPD Provinsi Maluku tahun 2021 dengan isu strategis yaitu, pertama kemiskinan dan pengangguran. Kedua, kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Ketiga, sumber daya manusia. Keempat, pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan dan berdaya siang.
Kelima, pengendalian dan pemanfaatan ruang. Keenam, investasi dan pengembangan pariwisata budaya daerah. Ketujuh, koneksitas dan infrastruktur wilayah.
Gubernur menjelaskan, kemiskinan dan pengangguran masih menjadi masalah utama di Maluku, dimana capaiannya masih cukup jauh dari target yang ditetapkan.
Karena itu, diharapkan intervensi program yang memiliki daya tingkat bagi percepatan penurunan kemiskinan dan pengangguran tahun 2021, merupakan tahun implementasi konkrit program rumah basudara sejahtera yang terintegrasi dengan sistim layanan dan rujukan terpadu sebagai wujud nyata sinergitas dan komitmen pemerintah dalam penurunan kemiskinan di Provinsi Maluku.
Pembangunan Provinsi Maluku, kata gubernur, akan terus dengan akselerasi dan inovasi. Olehnya sejumlah target pembangunan yang belum berhasil dicapai serta kendala yang masih dihadapi akan menjadi dasar untuk arahan pembangunan selanjutnya.
Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 sebesar 5,37 persen, dimana lebih tinggi dari rata-rata nasional, namun pertumbuhan ekonomi ini masih dinilai belum berkualitas, karena belum dapat menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat dan belum dapat memberi dampak bagi penurunan tingkat kemiskinan di Provinsi Maluku.
“Pada September 2019, per-sentase penduduk miskin di Maluku sebesar 17,65 persen dengan realita Provinsi Maluku masih merupakan provinsi ter-miskin keempat secara nasional, setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat,” kata gubernur. (S-39)
Tinggalkan Balasan