AMBON, Siwalimanews – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tahap II berakhir Mi­nggu (19/7). Selanjutnya, Pemkot Ambon akan memberlakukan PSBB transisi.

Walikota Ambon, Richard Louhe­napessy mengatakan, Kota Ambon saat ini berada pada zona orange penyebaran Covid-19. Artinya re­siko penyebaran sedang.

“Kemungkinan pelaksanaan PS­BB transisi masih sangat kuat, ka­rena dari kedua PSBB yang dilak­sanakan cenderung kasus menu­run, kita sekarang lagi menuju zona kuning, tetapi dengan kasus yang ada saya berharap dalam minggu depan bisa berubah,” kata walikota kepada wartawan, usai pertemuan dengan para kepala SMP/Mad­rasah Tsanawiyah dan SMA/Madrasah Aliyah, Kamis (16/7) di Hotel Marina Ambon.

Walikota mengatakan, pelang­ga­ran pembatasan pergerakan masyarakat akan dilakukan ber­tahap menuju new normal.

Saat ini R-naught atau R0 di Kota Ambon di atas angka 2.  R0 meru­pa­kan dasar ukuran untuk mem­pro­yeksi jumlah pasien yang ter­infeksi pada beberapa waktu yang akan datang. Untuk memasuki new normal, R0 harus di bawah 1 persen. Artinya satu orang tidak menularkan virus ke orang lain.

Baca Juga: Kinerja RSUD Haulussy Perlu Dievaluasi

“Kita mempersiapkan masya­rakat untuk mau lagi beradaptasi de­ngan suasana baru, dimulai de­ngan PSBB transisi kemudian pra kondisi PSBB transisi, dengan gaya hidup baru yang betul-betul mengedepankan aspek keseha­tan dan kebersihan. Jadi kebia­saan untuk memakai masker, men­cuci tangan dan jaga jarak itu, menjadi gaya hidup,” ujar walikota.

Lanjut walikota, PSBB transisi akan berbeda dengan masa PSBB Tahap I dan II. Pembatasan yang sebelumnya ketat akan dilong­garkan.

“Ini masih pembatasan cuma sedikit longgar untuk beraktifitas, misalnya toko-toko boleh buka, kantor boleh buka, tetapi protokol kesehatan diperhatikan, tetapi di fasilitas tempat umum misalnya restoran dan cafe boleh buka, te­ta­pi kita batasi 50 persen,” jelasnya.

Walikota mengatakan, penga­wa­san ketat tetap akan dilakukan, jangan sampai kasus Covid-19 tiba-tiba meningkat saat PSBB transisi diberlakukan.

“Pengawasan ketat dari peme­rintah, jangan sampai kita pas buka angka kasus semakin naik, itu sangat fatal. PSBB transisi paling lama dua minggu, dan kita akan terus evaluasi,” tandasnya.

Sesuai data Gugus Tugas Pe­nanganan Covid-19 Maluku, hingga Kamis 16 Juli, jumlah kasus terkon­firmasi positif di Kota Ambon seba­nyak 665 kasus, sembuh 431 dan meninggal dunia 13 orang. (Mg-6)