DOBO, Siwalimanews – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru siap siaga mengatasi bencana alam di Kabupaten Kepulauan Aru.

Kesiapsiagaan ini ditandai dengan digelarnya apel kesiap­siagaan bencana dalam rangka mengantisipasi serta mening­katkan kewaspadaan terhadap terjadinya bencana alam di Kabupaten Kepulauan Aru, yang dipimpin Wakil bupati Aru, Muin Sogalrey, yang  berlangsung, di lapangan Yos Sudarso Dobo, Jumat (28/5).

Apel tersebut dengan kom­posisi personil, 1 SSR Koramil 1503-03 Dobo, 1 SSR Kipan E Yonif 734/SNS, 1 SSR Lanal Aru, 1 SSR Subdenpom Aru, 1 SSR Brimob Kie 2 Yon C Pelopor, 1 SSR Polairud Polres Aru, 1 SSR Sat Sabhara Polres Aru, 1 SSR Satlantas polres Aru, 1 SSR  Damkar Kab.Ke­pu­lauan Aru, 1 SSR Badan BPBD dan Basarnas Kepulauan Aru, 1 SSR Perawat RSUD Cendrawasih Dobo, 1 SSR Ta­gana Dinas sosial Aru, 1 Dishub Aru serta di dukung kenderaan 1 Unit water Canon, ambulance, Mobil Damkar Dobo, 2 unit Porta Bote dan 1 Unit Skoci karet BPBD Aru.

Dalam sambutannya, Sogal­rey mengatakan, apel ini guna meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya bencana alam di Aru

Dikatakan, dalam rangka mengantisipasi serta mening­katkan kewaspadaan terhadap terjadinya bencana alam di Aru, Gelar pasukan hari ini, meru­pakan salah satu bentuk eva­luasi terhadap kesiap siagaan baik dari kekuatan personil dan material dalam menghadapi potensi kerawanan terjadi bencana alam di Kabupaten Kepu­lauan Aru. Pelaksanaan apel ini dinilai perlu dilaksanakan secara ber­sama-sama baik dari unsur TNI/Polri, Pemkab Aru serta instansi ter­kait yang ada, untuk melakukan pe­mantapan kesiapan dalam mengan­tisipasi segala bentuk bencana alam yang terjadi.

Baca Juga: Warga Keluhkan Proyek Jumbo SMI di SBB

Menurutnya, kehadiran Polri, Satuan TNI dan Pemda serta para stakeholder terkait secara langsung, dapat mewujudkan stabilitas yang mantap dan kondusif di bumi jargaria.

“Sebagaimana kita ketahui bersama Undang Undang Nomor 24 tahun 2007 merupakan perangkat hukum pertama yang merubah paradigma penanggu­langan bencana dari responsif kepreventif (pengelolalaan resiko bencana),” ujarnya.

Dikatakan, penanggulangan bencana adalah suatu proses yang dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan analisis serta pencegahan, penjinakan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi yang diakibatkan oleh peristiwa kebencanaan, dengan melihat kondisi geografis wilayah kita yang terkategori rentan bencana, maka tentu menuntut kesiapsiagaan kita semua dalam penanganannya. Dalam konsep penanggulangan bencana, pelibatan seluruh elemen masyarakat dan stakeholders lintas sektor sangat diperlukan, sebab selain pemerintah, masyarakat juga diharapkan dapat turut berperan aktif dalam proses penanggulangan bencana.

“Tidak bisa dipungkiri, intensitas dan kompleksitas bencana di era modern ini telah menimbulkan korean jiwa, kerusakan dan kerugian yang besar, serta sangat mengganggu aktifitas, dan produktivitas, baik untuk keberlangsungan dunia usaha dan kehidupan bermasyarakat.” katanya.

Dijelaskan, dampak yang ditimbulkan dari bencana merupakan urusan semua pihak dan pentingnya kita semua memahami resiko dan berbagi peran dan tanggung jawab.

“Mari kita berinventasi kesiapsia­gaan pada pra-bencana agar dampak bencana yang ditimbulkan dapat ditekan, dampak ekonomi bisa lebih murah, dan bermanfaat bagi keber­langsungan usaha dan mata pen­caharian masyarakat,”ungkapnya.

Turut hadir dalam apel kesiap­siagaan tersebut, Danal Aru, Letkol Laut (P) Choirur Roziqin, Kapolres Aru, AKBP Sugeng Kundarwanto, Ketua Pengadilan Kelas II Dobo, Maju Purba, Danramil 1503-03/Dobo Kpt. Inf.Bakri Renhoat, Katim Ba­sarnas pos Dobo, H. Lopies, Kabag Ops Polres Kep. Aru AKP, Jandri Alfons, Kepala BPBD Aru, Fredrik Hendrik. (S-25)