PIRU, Siwalimanews – Pemasangan Tiang Alif Masjid Jami Negeri Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) berlangsung hikmat.

Pantauan Siwalimanews, sebelum kenaikan Tiang Alif dilangksungkan dengan prasasti adat oleh para tokoh adat Negeri Luhu, salah satunya dari rumah  tua Suneth, Plisoa, dan Lisaholith.

Usai dari situ, dilanjutkan dengan pengantaran Tiang Alif dari rumah tua Raja Negeri Luhu menuju Masjid Jami dan langsung ditawab atau dibawa mengelilingi masjid selama tuju putaran.

Usai tawab Tiang Alif kemudian  dibawa masuk  ke dalam masjid hingga menunggu tepat pukul, 10.00 WIT untuk dinaikan.

Wakil Gubenur Maluku Barnabas Orno dalam sambutanya mengungkapkan, Masjid Jami Luhu merupakan sala satu masjid tertua di Maluku yang sebelumnya bernama Masjid Krain Jannah, yang dibangun pada pemerintahan Raja Jimalaha dengan kepala tukang Patihusen Sillou.

Baca Juga: Hasil Perikanan di Tanimbar Belum Dikelola Optimal

“Saat itu tiang Alif diukir dengan bentuk hasil alam Negeri Luhi dan Tiang Alif inilah yang melahirkan tiang-tiang alif di seantero Jazirah Huamual. Olehnya itu saya yakin, pemancangan Tiang Alif Masjid Jami Luhu merupakan manifestasi dari iman dan niat yang suci karena Allah SWT,” ungkap wagub.

Menurutnya, sesuatu yang direncanakan dan dilakukan akan dirahmati Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa serta dipermudah segala urusannya. Selain itu itu juga akan mendatangkan kemaslahatan  sebaliknya, kebaikan yang dilaksanakan bukan karena niat suci, tidak akan diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Masjid mempunyai posisi yang sangat strategis sebagai modal sosil dalam rangka pembangunan umat dan bangsa ini. Sebab itu, manejemen pengelolaan masjid harus dilkukan dengan baik sesuai dengan fungsi-fungsi masjid sebagai pusat peradaban Islam.

“Saya minta sumber daya pengelola Masjid Jami Luhu harus benar-benar profesional, sehingga memposisikan masjid bukan saja tempat beribadah, tetapi juga sebagai tempat aktivitas pembelajaran dan kegiatan sosial masyarakat dalam keagamaan lainnya,” pinta wagub.

Untuk itu, wagub mengajak umat Islam di Negeri Luhu, khususnya pengurus beserta jamaah masjid untuk meningkatkan peran masjid begai kehidupan umat Islam. Untuk itu, seluruh masyarakat di Huamual terutama Negeri Luhu harus terus menjaga keamanan, kedamaian di negeri ini, kalau ada persoalan selesaikan dengan arif dan bijaksana dengan libatkan tokok adat, tokoh agama dan pemerintah negri serta aparat keamanan dan juga jangan main hakim sendiri.

Dengan adanya masyarakat Tamilou, dan perwakilan masyarakat dari Abubu, Piru, Eti, Iha, Kulur dan desa-desa lainnya serta dusun-dusun dalam mengahadiri pemasangan Tian Alif ini merupakan sala satu hikmat.

“Maka itu saya berharap, persatuan umat beragama di Maluku khususnya masyarakat Luhu, dan desa-desa lainnya yang mengahdiri pemasangan tiang alif ini untuk selalu menjaga persaudaraan pela gandong dengan sebaik-baiknya, dan juga kearifan lokal dijaga dengan baik,” himbau wagub. (S-18)