AMBON, Siwalimanews – PEMERINTAH meren­canakan melakukan pemancangan tiang perdana atau groundbreaking Ambon New Port, pada bulan No­vember 2021 dan diharapkan diharapkan selesai pada 2023.

Pembangunan Ambon New Port dilakukan untuk meng­gantikan Pelabuhan Yos Sudarso, yang ada di pusat kota Ambon dan sudah tidak memungkinkan lagi untuk dikembangkan.

Kelak, pelabuhan itu diproyeksikan sebagai pelabuhan yang terintegrasi dengan industri perikanan dan menjadi pusat konsolidasi kargo di kawasan Indonesia timur.

Rencananya, pelabuhan baru itu akan berdiri di perbatasan Desa Waai dan Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Lahan yang telah disediakan seluas 700 hektare. Investasi pelabuhan itu mencapai Rp5 triliun dengan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan, pembangunan pelabuhan itu merupakan permintaan Presiden Jokowi. “Tahap awal, pemerintah akan memulai membebaskan tanah 200 hektare terlebih dahulu. Kemudian mempersiapkan infrastruktur dasar, setelah itu pemerintah akan melakukan lelang KPBU,” ujarnya dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Kabinet.

Baca Juga: Polda Maluku Salurkan Bansos bagi Warga Terdampak Covid-19

Pemerintah memang harus membangun pelabuhan baru bila ingin menjadikan Ambon sebagai pusat pertumbuhan baru di Indonesia timur. Tidak itu saja, keberadaan Pelabuhan Ambon New Port bertujuan untuk mengoptimalisasi potensi ikan di Maluku dan Papua.

Di sisi lain, bila hanya meng­andalkan pelabuhan eksisting juga sudah tidak memungkinkan. Selain berada di pusat kota, areal pelabuhan juga berada di permukiman padat penduduk.

Menhub juga menambahkan, Presiden Jokowi telah meme­rintahkan jajaran terkait untuk bersinergi dalam mempersiap­kan pembangunan pelabuhan yang terintegrasi dengan industri perikanan tersebut. “Presiden memerin­tahkan kepada kami untuk mempersiapkan, dan kami bekerja sama dengan Kemen­terian BUMN, Kementerian Keuangan, melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dengan memberikan konsultasi kepada kami,” terangnya.

Pembangunan pelabuhan ini mengusung konsep pelabuhan yang terintegrasi yang memiliki terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan (tempat pelelangan dan pengolahan ikan), kawasan industri logistik, terminal LNG dan powerplant, dengan panjang total dermaga 1.000 m (ultimate).

Saat ini, proyek Ambon New Port telah dikaji oleh World Bank Eastern Indonesia Port-Led Development Project. Selain World Bank, PT SMI juga melakukan kajian yang sama terhadap pelabuhan ter­sebut. “Untuk menjadikan satu sentra lumbung ikan nasional, tidak cukup pelabuhan yang ada. Kita butuh pembangunan pela­buhan bersama dengan kawasan,” ujar Budi Karya. (S-50)