AMBON, Siwalimanews – Setelah melewati pekan lalu dengan penyuntikan vaksinasi pada Kecamatan Sirimau, terhitung hari ini, Senin (8/3) lansia yang berdomisili pada Kecamatan Nusaniwe mulai melangsungkan vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambin, Wendy Pelupessy mengungkapkan, vaksinasi akan terus dilaksa­na­kan sampai selesai pada se­luruh lansia yang berada pada kecamatan Nusaniwe dan tiga kecamatan lainnya juga.

“Setelah itu dilanjutkan di Kecamatan Nusaniwe selama tiga hari. Sedangkan  Kecama­tan Baguala akan digabung­kan dengan Kecamatan Teluk Ambon, yang mana vaksinasi akan dilakukan selama dua hari,” ungkap Pelupessy pada war­tawan di Balai Kota Ambon, Jumat (5/3).

Dirinya mengungkapkan proses vaksinasi ini dtargetkan akan diikuti oleh seluruh lansia mandiri yang berada di Kota Ambon dengan total jumlah sebanyak 5000. Namun, per kecamatan sendiri tak dapat dipastikan berapa sebab proses vaksinasi akan dilakukan apa­bila lansia-lansia ini mampu melewati tahap skrining.

“Mereka ini masuk lansia Tipe A, bisa jalan sendiri bisa naik tangga dan tidak capek. Lansia Tipe A didahului, agar proses vaksinasi tahap dua, bisa berjalan dan selesai sesuai dengan target,” ungkapnya.

Baca Juga: Waspada, Jangan Panik

Pelupessy menuturkan, da­lam proses vaksinasi tahap kedua yang dilakukan pertama kali pada lansia yang berdo­misili di Kecamatan Sirimau, tercatat sebanyak 1.366 lansia yang lolos tahap skrining yang kemudian diikuti dengan vaksinasi oleh vaksinator.

“1.366 Lansia yang divaksin ini, adalah mereka yang berasal dari PSTW Ina Kaka dan di pos kesehatan serta puskesmas di kecamatan Sirimau,” bebernya.

Dirinya mengungkapkan, pe­nyun­ti­kan vaksin terhadap 1,366 tersebut, dilakukan pada 14 pos kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Sirimau Kota Ambon.

“Masing-masing desa, negeri dan kelurahan ada satu pos kesehatan. Jadi total untuk kecamatan Sirimau ada 14 pos. Kita membuka pos-pos vaksinasi ini, agar memudahkan para Lansia ke pusat vaksinasi. Karena tidak semua desa atau kelurahan mem­punyai rumah sakit atau pus­kesmas,” ungkap Pelupessy.

Lanjutnya, disamping jumlah lansia yang lolos vaksinasi yang terbilang banyak ada juga terdapat lansia yang tidak lolos skrining untuk melanjutkan tahap vaksi­nasi.  “Banyak Lansia yang hasil screening lolos dan dapat mengi­kuti penyuntikan vaksin. Sejauh ini, hanya 72 Lansia saja yang tidak bisa divaksin lantaran memi­liki comorbid,” pungkasnya. (S-52)