PIRU, Siwalimanews – Seram Bagian Barat (SBB) menyimpan begitu banyak tempat-tempat wisata yang mampu membuat pengunjung senang. Ibarat surga yang tersembunyi (The Hidden of Paradise), sejumlah tempat wisata di SBB tidak kalah menariknya dengan tempat lain du Indonesia bahkan dunia.

Sebut saja Selat Valentine, Air Putri, Danau Tapala, Pulau Kassa, Pulau Osi, Rumah Pohon Kampung Rotan,  Air Terjun Lumoli, Pulau Marsegu dan masih banyak lagi. Bupati Moh. Yasin Payapo sangat yakin surga pariwisata yang ada di SBB masuk dalam kategori pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kalau bicara tempat wisata, SBB tidak kalah bersaing dengan daerah lain. Sebab wilayah SBB dikaruniai potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah,” ujar Payapo.

Keyakinan Payapo terhadapa pariwisata dan ekonomi kretaif tidak kalah bersaing dengan daerah lain tersebut karena ia menilai pariwisata di SBB memiliki panorama  yang menarik untuk dijadikan sebagai daerah tujuan wisata, yang se­-cara bertahap mulai dikem­bangkan pemerintah daerah pada lokasi unggulan prioritas.

Hal tersebut juga memotivasi masyarakat untuk terus memacu pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di daerah julukan Saka Mese Nusa itu dengan karya, kerja dan kreativitas untuk kasih bae SBB.

Baca Juga: Selat Valentine akan Jadi Icon Wisata Unggulan

“Pada sisi lain, kita semua sebagai anak negeri, anak bangsa masih diperhadapakan dengan wabah Covid-19 yang mengakibatkan terpuruknya berbagai aktivitas usaha dan kerja kita diberbagai sektor, salah satunya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkap Patapo saat membuka dengan resmi kegiatan pelatihan keterampilan bagi pelaku  usaha ekonomi kreatif dan pariwisata tahun 2020 yang berlangsung di Aula Penginapan Mentari Piru, Rabu (18/11).

Menurutnya, wilayah SBB dikaruniai berbagai potensi sumber daya alam yang melimpah dan panorama yang menarik sehingga dapat dijadikan sebagai daerah tujuan wisata. Oleh karena itu di SBB sangat tren pembangunan pariwisata. Sebab itu Bupati yakin kedepan pariwisata dan ekonomi kreatif di SBB akan tdiak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia.

Dengan dilaksankannya pelatihan ketrampilan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif dan pariwisata ini, mengindi­kasikan bahwa potensi tetap ada dan hanya perlu peningkatan agar menjadi lebih kreatif dan maju.

“Peran pelaku usaha ekonomi kreatif sebagi kelompok usaha kecil menengah sekarang ini sangat stratgeis, karena bisa dilakukan oleh masyarakat dengan modal kecil dalam aneka jenis dan variatif. Saya perlu ingatkan bahwa, dengan kegiatan ini yang didanai melalui Dana Alokasi Kusus (DAU) yang bersumber dari dana inovasi daerah, dimana dana tersebut diperoleh dengan adanya upaya pemerintah daerah dan masyarakat untuk pemulihan pandemi Covid-19, dan ini sebuah penghargaan atas prestasi usaha inovatif dan kreatif kita semua yang tidak didapatkan oleh semua daerah,” tuturnya.

Payapo meminta kepada Dinas Pariwisata dapat mengawal kegiatan ini dengan baik, tepat sasaran dan mencapai target agar dapat menghasilkan output yang berkualitas sala satunya yakni, memliki pengetahuan, skil dan ketrampilan yang baik dan produk hasil usaha dapat bersaing dengan pengusaha di daerah lain serta memberikan pendapatan bagi ekonomi keluarga, terutama bagi para wisatawan.

“Untuk itu saya meminta kepada peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik, dan penuh dedikasih agar kedepan usaha ekonomi kreatif dapat berkembang  dengan baik, sebagai penyangga ekonomi masyarakat, daerah dan negara. Ini tantangan yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua selaku masyarakat SBB,” ujar Payapo. (S-48)