AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kota Ambon mengakui pelabuhan tetap dibuka untuk pasok lagistik di Kota Ambon. Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler mellaui telepon selulernya Kamis (16/4) kepada Siwalima mengatakan, pelabuhan ditutup hanya untuk penumpang yang masuk di Kota Ambon, tetapi untuk bahan makanan dan kebutuhan sembako masyarakat Kota Ambon, pelabuhan tetap dibuka.

“Penutupan moda transportasi untuk laut ini hanya bagi kapal penumpang ya, tetapi kapal-kapal kargo itu tetap diizinkan untuk masuk termasuk juga pelabuhan antar pulau ya, dan juga ferry itu seluruhnya diizinkan hanya untuk yang mengankut bahan pokok makanan. Begitu juga transportasi darat untuk pembatasan di Durian Patah, kemudian Passo dan Laha,” akuinya.

Hadler mengakui memang untuk pelabuhan-pelabuhan kecil seperti speed boat dan ferry jika pasokan makanan seperti hasil-hasil pertanian, harus diberi ruang untuk masuk ke Kota Ambon.

“Andai kata pada saat itu di tutup maka untuk mengangkut sayur dan ikan umpamanya yang selama ini kita juga mengkonsumsi sayur-sayuran dan ikan dari Pulau Ambon dan sebagian dari wilayah Malteng, harus diberikan ruang untuk masuk ke Ambon. Sebab ini yang namanya pasok logistik kepada masyarakat,” beber Hadler.

Meskipun sampai saat ini belum ada aturan baku tentang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Regional (PSBR), namun Hadler optimis akan ada upaya yang dilakukan apabila kebijakan PSBR tersebut membuat pasokan makanan menjadi langka di Kota Ambon.

Baca Juga: Polisi Masih Dalami Kebakaran SD Tomalima

“Memang agak sulit kalau sampai PSBR jalan tapi tidak ada aturan baku tentang itu,  agak sulit mungkin. Ya, intinya sambil jalan kita lihat perkembangannya. Kan kalau memang kebutuhan di Kota Ambon semakin langka akibat dari keputusan ini diambil maka  tentu harus diupayakan masuk dari luar, akan diberi ijin khusus untuk itu,” tandas Hadler. (Mg-6)