AMBON, Siwalimanews – Perkumpulan Persekutuan Per­sau­daraan Romean (P3R) Ambon, diharapkan dapat menjadi mitra bagi pemerintah Kota Ambon dalam mendukung dan menyukseskan program-program pembangunan Pemerintah Kota Ambon untuk mewujudkan Ambon yang harmonis, sejahtera dan religius.

“Saya berharap agar masyarakat Romean yang sudah menetap di Kota Ambon ini untuk mendukung 11 kebijakan prioritas penjabat Walikota Ambon, salah satunya perwujudan Ambon bersih dengan membuang sampah pada tempatnya, membuang sampah  pada TPS tepat waktu dan mengurangi sampah plastik dan sebagainya maka per­caya kita semua dapat membuat Ambon sebagai kota yang dikenal sebagai kota julukan Ambon Manise,” pinta Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse dalam sam­butannya yang dibacakan Asisten I Sekkot Ambon, Elkyopas Silooy, saat menghadiri HUT ke-50 P3R Ambon, yang berlangsung di Aula SMKN 7 Ambon, Jumat (1/7).

Dikatakan, perjalanan panjang P3R hingga ke usia 50 tahun ini perlu disyukuri  sebagai bagian dari karya Tuhan kepada umat-Nya sebab lewat P3R ini telah dihimpunkan sebagai orang basudara.

“Angka 50 bukanlah angka yang biasa, angka 50 atau usia 50 tahun sering dibilang sebagai usia emas karena dalam perjalanannya banyak hal yang sudah dilalui dan ini me­rupakan momen yang patut diingat, dimana dalam setiap perjalanan mas­yarakat Romean tidak pernah melupakan saudara-saudaranya,” ujarnya.

Ketua Badan Musyawarah P3R Ambon, Mozes Maiseka menga­takan, P3R ini terbentuk karena pada waktu itu ada suasana duka yang dialami salah satu anggota P3R Ambon sehingga saat itu para orangtua mencoba mengumpulkan semua warga Romean yang ada di Kota Ambon dalam satu wadah yang bertujuan untuk melayani dan mem­bantu warga Romean yang menga­lami duka maupun untuk hubungan social lainnya sehingga harapan kami organisasi P3R ini betul-betul dapat melakukan apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita.

Baca Juga: Tiga Proyek Air Baku Masuk Mahia, Warga Tetap Mengeluh

“Melalui organisasi ini, diharap­kan dapat saling mengasihi, saling melengkapi karena itu merupakan tujuan pembentukan organisasi ini,” ujar Maiseka.

Sementara itu, salah satu sesepuh P3R Ambon, Jan Terry mengatakan, tentu dalam momentum HUT ke-50 ini, selaku sesepuh sangat berharap bahwa apa yang sudah ditetapkan sebagai dasar berdirinya organisasi paguyuban ini agar pengurus ini dapat meneruskan semua perjua­ngan­nya.

“Paguyuban ini muncul karena ada duka dan itu yang perlu kita ba­ngun dan itu sesuai fungsi dan peran P3R sendiri dengan visinya yakni membuat warga ini menjadi rukun, menjadikan warga menjadi cerdas serta peningkatan kesejahteraan bagi warga P3R itu sendiri sehingga kami berharap dengan momentum HUT ke-50 ini dapat memicu kesa­daran kami bersama untuk tetap eksis dalam membangun P3R ini lebih jauh lebih baik kedepan,” pinta Terry, yang juga Direktur PT Aras Medika Alkesindo Group.

Sebelumnya Ketua P3R Ambon, Donald Pattian dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukurnya karena organisasi P3R ini yang telah terbentuk sejak 1 Juni 1972 masih eksis sampai hari ini.

“Orang Romean yang ada di Kota Ambon saat ini berjumlah 200 KK lebih, dan kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kota Ambon karena kami mendapatkan banyak manfaat dari  pelayanan pemerintah Kota Ambon,” terang­nya.

Dijelaskan, perayaan 50 tahun dilaksanakan dalam perayaan bernuansa etinik, dimana suasana ini dibuat agar tidak menghilangkan  identitasnya sebagai orang Romean yang ada di Kota Ambon.

“Romean adalah ibu yang meng­an­dung dan melahirkan serta menyu­sui dan membesarkan kami , itulah pengakuan dari semua orang Ro­mean yang ada di berbagai tempat dan karena emosional itulah maka kami diberbagai tempat selalu ber­kumpul untuk bersekutu dan selalu mengingat  kampung halaman kami sebagai ibu yang mengandung, melahirkan dan membesarkan kami,” katanya.

Karena itulah, lanjut dia, 50 tahun yang lalu dibentuklah persekutuan ini oleh orang-orang Romean yang datang  di Ambon  karena merasa senasib dan sepenanggungan. “Romean ini telah didiami oleh empat soa yakni Soa Arun Roal, Soa Ivnur, Soa Rahan Ra dan Soa Selaru dan malam ini akan dilihat identitas empat Soa  ini baik meja makan disiapkan oleh Soa masing-masing dan tempat duduk juga ditempati secaraterpisah oleh masing-masing Soa, itu bukan berarti membuatnya sebagai sumper perpecahan tetapi kami mencoba menggali identitas diri kami sebagai orang Romean yang dibagikan dalam empat soa,” ujarnya.

Kata dia, Romean adalah negeri di­mana memiliki pela adat, yang menunjukan bahwa orang Romen ini adalah masyarakat laut  yang diuji oleh laut sebagai orang tua karena itu ketika pemuda Romean sampai ke Ambon, mereka telah terbiasa da­lam berbagai tantangan badai, se­orang pelaut yang hebat adalah se­orang yang pernah dihantam oleh badai laut dan karena itu selaku orang tua telah menjadi sarana  bagi pemuda-pemuda Romean mampu bertahan untuk menyelesaikan studi karena mereka telah digembleng se­bagai pelaut dan itu ciri mereka yang tinggal di pulau-pulau yang kecil

“Malam ini kami mengucapkan terima kasih karena perayaan ulang tahun ke-50 P3R bisakami laksana­kan dan kami mengucapkan terima kasih pula kepada soa-soa yang be­gitu antusias dalam mengkonso­lidasi soa,” katanya. (S-08)