OKP Minta Pemda Pertimbangkan Rencana Proyek Kereta Api di Seram
AMBON, Siwalimanews – Himpunan Mahasiswa Islam dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indoensia Cabang Ambon minta kepada Pemda Maluku untuk mempertimbangkan rencana membangun kereta api di Pulau Seram.
“Kenapa demikian, berdasarkan data BPS, Provinsi Maluku masih termiskin nomor 4 di Indonesia setelah Papua, Papua Barat, dan NTT, sehingga pemda seharusnya pertimbangkan rencana ini, karena banyak proyek yang dibuat bermasalah dan belum juga diselesaikan, jangan lagi menambah deretan proyek yang nantinya menimbulkan kegelisahan di masyarakat,” tandas Ketua HMI Cabang Ambon Burhadunin Rumbouw kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Selasa(15/6).
Menurutnya, wacana membangun kereta api di Pulau Seram sangat tidak efektif, karena program tersebut tidak menyentuh masyarakat yang ada di daerah ini.
Seharusnya, pemda membuat program yang konkirt dan berguna bagi kepentingan masyarakat, misalnya pemberdayaan pendidikan, ekonomi dan kesehatan, ini yang diutamakan untuk meningkatkan pemulihan ekonomi daerah dan nasional.
“Banyak masalah yang seharusnya perlu dilihat lagi untuk menjadi catatan penting agar dibenahi sehingga dapat menyentuh hati masyarakat, daripada membangun proyek yang tidak masuk akal, lebih baik optimalkan jalan dan jembatan yang sudah ada di sana,” ucapnya.
Baca Juga: Cipayung Plus Desak Pemkot Percepat Revitalisasi Pasar MardikaIa menilai, pemda jangan seenaknya menyampaikan wacana membangun berbagai macam program, lihat dulu apa kebutuhan masyarakat yang urgent. Dengan demikian, dengan adanya kondisi Maluku yang mengalami refocusing anggaran, maka pemda juga harus berhati-hati dan bijak dalam membuat kebijakan.
Ditempat terpisah, Ketua GMKI Ambon Josias Tiven menegaskan, Pemda Maluku seharusnya lebih jeli lagi dalam melihat problem yang dialami oleh sebagian masyarakat Maluku saat ini.
“Apalagi dilema yang dihadapi saat ini yakni, Maluku masih ada dalam kategori empat daerah termiskin,” tandas Tiven.
Menurutnya, masyarakat Maluku bisa keluar dari garis kemiskinan tergantung dari leadership.
Berangkat dari kebijakan pemda yang merencanakan untuk membangun kereta api di Seram, menurutnya, kebijakan pemda ini hanya bersifat mercusuar, karena itu hanya menunjukan program-program yang sangat besar, namun secara real, masyarakat masih miskin.
Pertanyaannya, kenapa Maluku masih masuk kategori termiskin ke-4 di Indonesia? pertanyaan ini dimunculkan, karena secara ril Maluku tertimpah dengan jenis-jenis kemiskinan, seperti miskin struktural, kemiskinan absolut dan kemiskinan kultural.
“Penyebab dari kemiskinan struktural adalah terkait dengan faktor kepemimpinan. Provinsi Maluku merupakan salah satu provinsi yang memiliki SDA melimpah. Namun, kenyataannya, Maluku masih miskin ke-4 di Indonesia,” ucapnya.
Pada zaman modern, indikator kemiskinan dilihat melalui pembangunan sarana prasarana berupa rumah genteng, rumah permanen dan lain sebagainya, yang menjadi kegelisahan GMKI adalah, pembangunan infrastruktur di Maluku belum memadai, namun pemda meluncurkan program pembangunan kereta api di Seram.
Untuk itu, GMKI menyatakan, bahwa program tersebut bukan indikator meminimalisir masalah kemiskinan di Maluku, namun akan menambah masalah kemiskinan di daerah ini.
Oleh sebab itu, ia meminta, pemda harus bijak dalam merumuskan sebuah kebijakan, jangan sampai menguntungkan penguasa, namun menyengsarakan rakyatnya. (S-51)
Tinggalkan Balasan