NTP Maluku Naik 0,82 Persen
AMBON, Siwalimanews – Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Juni 2021 sebesar 100,78 atau naik 0,82 persen dibanding periode bulan Mei yang tercatat sebesar 99,97.
Peningkatan NTP disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian (lt) yang tercatat meningkat sebesar 0,86 persen melebihi peningkatan indeks harga yang dibeli petani (Ib) sebesar 0,04 persen.
“Pada Juni 2021 Provinsi Maluku berada di urutan ke 21 dari 34 provinsi dengan NTP 100,78. NTP tertinggi terjadi di Riau sebesar 135,26, sementara terendah terjadi di Bali dengan 92,38,” jelas Kordinator Fungsi Statistik Distribusi pada BPS Maluku Jesica E Pupella dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Sabtu (3/7).
Ia juga menyebutkan,terdapat dua subsektor yang mengalami peningkatan NTP, yakni subsektor tanaman perkebunan rakyat dengan 2,33 persen dan subsektor perikanan 0,96 persen.
Sementara tiga sub sektor lainnya mengalami penurunan NTP, yaitu sub sektor tanaman pangan 0,43 persen, sub sektor hortikultura 1,09 persen dan sub sektor peternakan 0,72 persen.
Baca Juga: PDIP Maluku Gelar Vaksinasi Massal“Selain itu, pada Juni 2021 terjadi peningkatan IKRT 0,03 persen,” ujarnya.
Peningkatan IKRT ini disebabkan oleh meningkatnya IKRT pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, pakaian serta alas kaki, perumahan, air, listrik bahkan bahan bakar.
Peningkatan juga terjadi pada kelompok lainnya yakni, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kesehatan, pendidikan, penyediaan makanan dan minuman rrestoran serta perawatan pribadi serta jasa lainnya.
“Untuk indeks harga yang diterima oleh petani (it) dari kelima sub sektor, menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani,” tuturnya.
Ini menunjukkan bahwa, indeks harga yang diterima oleh petani (It) Maluku pada Juni 2021 sebesar 109,32 atau naik 0,86 persen dibanding It Mei 2021 yang tercatat 108,39.
Peningkatan It pada Juni 2021 disebabkan oleh meningkatnya It pada dua sub sektor, yaitu tanaman perkebunan rakyat dan perikanan. Peningkatan It tertinggi dialami sub sektor tanaman perkebunan rakyat 2,33 persen diikuti sub sektor perikanan 0,97 persen. (S-51)
Tinggalkan Balasan