AMBON, Siwalimanews – Sekretaris Kota Ambon Agus Ririmasse bersama warga nonton bareng film Glenn Fredly The Movie.

Film yang disutradarai Lukman Sardi, telah tayang perdana secara serentak sejak 25 April 2024 itu sebagai tanda lahirnya Ambon sebagai Kota Musik Dunia.

Hadir juga istri Mendiang Glenn Fredly, Mutia Ayu dan anaknya, Gewa saat film ini diputar di salah satu bioskop ternama di Kota Ambon, Sabtu (4/5) malam itu.

Selain itu kehadiran Bucek, pemeran ayah Glenn dalam film tersebut dan juga Daniel Mananta selaku Produser dari film itu, mama dan papa, serta istri dan anak Glenn, menjadi euforia tersendiri bagi penonton.

Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse yang juga menyaksikan film tersebut mengakui peran Glenn sehingga Ambon bisa dijuluki sebagai Ambon City of Musik.

Baca Juga: Usung Konsep Perubahan, Nasdem Beri Jaminan ke FCT

Dia menceritakan, dari pengakuan itu, dirinya mewakili pemerintah kota, bisa hadir sebagai pembicara utama dalam suatu agenda di Brazil.

“Saat itu, dihadiri 325 Walikota dari kota-kota kreatif di dunia. Saya melihat bagaimana Ambon sangat dikagumi oleh Kota-kota lain dari seluruh dunia dan saya mewakili Kota Ambon sebagai pembicara, dan itu semua tidak terlepas karena Ambon sebagai kota musik dunia,” kata Ririmasse.

Dikatakan, bagi semua pihak, bahwa walaupun Glenn sudah tidak ada, ada harapan besar untuk tetap mempertahankan Ambon sebagai Kota Musik Dunia.

“Bagi Glenn-Glenn yang baru, selaku ada dan terus mendukung dan menunjang Ambon sebagai kota musik dunia,” harapnya.

Mengenai sosok Glenn sendiri, Ririmasse mengatakan, Glenn adalah pemuda dengan jiwa nasionalisme yang hidupnya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi hidupnya untuk banyak orang, terutama untuk masyarakat Kota Ambon.

Selain itu, pesan kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi tanpa menjadikan agama sebagai sebuah penghalang dalam berkarya atau melakukan suatu kebaikan.

Menurutnya bagi generasi muda Maluku, khususnya Kota Ambon, agar harus bisa menjadikan sosok Glenn sebagai inspirasi.

“Karena dalam film ini Glenn mau menyampaikan, bahwa persatuan dan kesatuan masyarakat itu penting. Perbedaan agama mestinya tidak menjadi hambatan apapun, semua tentang kemanusian,” ujarnya.

Tidak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada produser, bahwa film ini baik dan menginspirasi. Terima kasih juga disampaikan kepada semua media massa yang turut membesarkan film ini.

“Film ini ada sedihnya. Kalau saya pribadi sedihnya saat Glenn meminta maaf kepada papanya. Disitu saya melihat ada kasih orang tua bagi anaknya,” ucapnya.

Sementara itu, Bucek mengaku bahwa  sulitnya memerankan peran ayah Glenn dalam film itu, mengingat dirinya bukan orang Ambon.

“Kesulitannya satu saja, karena saya bukan orang Ambon. Jadi peran ini searching banget buat saya. Tapi dari pihak produksi, Lukman Sardi dan Daniel Mananta dan semua tim itu memberikan waktu untuk kita berlatih selama 3 bulan,” jelasnya.

Dua hari di Ambon, Bucek melihat antusias warga Ambon terhadap film tersebut sangat luar biasa dibandingkan kota lain.

Diketahui, film yang menarik perhatian, terutama para penggemar almarhum Glenn Fredly yang banyak sarat berbagai isu kemanusiaan hingga keluarga itu berawal dari kisah tekad hingga akhirnya, Glenn menggunakan  seluruh pendapatannya untuk konser tersebut.(S-25)