AMBON, Siwalimanews – Ketua Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Noach mengata­kan, tiga kasus terkonfirmasi di Kabupaten MBD merupakan pe­laku perjalanan.

Tiga pasien tersebut ditetapkan sebagai pasien terkonfirmasi se­telah mendapatkan hasil swab dari BTKL-PP Ambon yang menyatakan adalah kasus 216 peremuan inisial JM (34), kasus 217 inisial YL pe­rempuan (35) dan kasus 218 pe­rempuan inisial AKM (15).

“Mereka adalah pelaku perjala­nan bersama dengan 17 orang lainnya dan ketiganya sudah di­isolasi di mess Pemda MBD,” ujar Noach dalam rilis yang diterima Siwalima, Senin (1/6)

Menurutnya, setelah mengetahui tiga orang ini terkonfirmasi, gugus tugas akan melakukan tracking  “Kepada masyarakat yang merasa pernah memiliki kontak dengan mereka selama dikarantina, dapat melapor pada satuan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 MBD, Dinas Kesehatan, atau fasi­litas kesehatan seperti RSU dan puskesmas,” pinta Noach.

Kepada seluruh masyarakat MBD, dirinya mengharapkan untuk tidak bersifat diskriminatif dan tidak menghindari atau mengucilkan keluarga dari pasien kasus ter­konfirmasi.

Baca Juga: Satgas Buka Data Pasien Covid-19

Virus corona katanya dapat disembuhkan, dimana presentase jumlah orang yang sembuh sangat tinggi sekali, karena itu diharapkan adanya dukungan seluruh masya­rakat bagi upaya-upaya penyem­buhan kepada tiga warga yang terkonfirmasi positif.

“Dukungan moral dan doa bagi kesembuhan tiga saudara ini perlu kita lakukan bersama,” himbau Noach.

Noach yang juga Bupati MBD ini meminta masyarakat tetap tenang, jangan panik, tetap beraktivitas se­perti biasa, menggunakan masker se­lama di luar rumah, jangan ber­kerumun, jaga jarak cuci tangan setiap saat serta terus-menerus menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

“Mari bersama-sama kita berdoa agar MBD dipulihkan dari bencana non alam ini dan semua kita tetap diberi kekuatan dalam melawan virus corona ini,” ujarnya.

Dan untuk mencegah terjadinya penambahan kasus di Kabupaten MBD maka pemerintah telah me­nerbitkan instruksi bupati tentang perpanjangan penutupan semen­tara pintu masuk dan keluar dalam wilayah MBD melalui pelabuhan laut dan bandar udara dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 sampai tanggal 15 Juni 2020.

“Kami laporkan saat ini ada tiga kasus terkonfirmasi di MBD namun ODP dan PDP tidak ada. Artinya kita keluar dari zona hijau ke zona kuning,” tandasnya.

Ambon dan MBD Sumbang 8 Kasus Baru

Sementara itu, pasien kasus po­sitif Covid-19 di Maluku bertambah 8 kasus terkonfirmasi. Sampai de­ngan Sabtu (30/5), total pasien positif di Maluku menjadi 223 kasus dari sebelumya 215 kasus.

Penambahan kasus baru ini di sumbangkan 3 dari Kabupaten MBD yakni inisial JM perempuan (35), inisial YL perempuan (34) dan inisial AKM perempuan (15). Se­dangkan 5 dari Kota Ambon yakni inisial S laki-laki (22), inisial TH laki-laki (32), inisial RS laki-laki (27), inisial MP laki-laki (28) dan inisial NR laki-laki (54).

“Sampai dengan Senin 1 Juni 2020 tidak ada penambahan kasus baru setelah penambahan 8 kasus pada hari Sabtu (30/5), sehingga total terkonfirmasi sebanyak 223 kasus dengan rincian 179 dalam perawatan, 36 sembuh dan 8 me­ninggal,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, Murad Ismail kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Senin (1/6).

Naiknya kasus dari waktu ke waktu, Murad menghimbau kepa­da seluruh masyarakat tetap was­pada dan mematuhi protokol Covid-19 “Saya mau bilang ke kita semua, kalau tidak perlu, di rumah saja. Kalau pun harus keluar harus pa­kai masker, jaga jarak, hindari ke­rumunan serta selalu cuci tangan, hanya itu bos,” kata Murad.

Sementara itu Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Pena­nganan Covid-19 Maluku, Kasrul membenarkan kalau dari penam­bahan 8 kasus baru itu tiga dari kabupaten MBD.

“Tiga orang yang terkonfirmasi sekarang sudah diisolasi di MBD dan petugas sekarang mulai melakukan tracking untuk tiga pasien ini,” ujar Kasrul kepada war­tawan di Kantor Gubernur Maluku, Sabtu (30/5).

Menurutnya, tiga kasus baru di Kabupaten MBD sudah ditangani oleh gugus tugas percepatan dan dilakukan tracking.

“Tracking sudah dilakukan untuk tiga kasus baru disana,” kata Kasrul.

ODP Turun

Jumlah orang dalam peman­tauan (ODP) menurun sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Maluku tetap.

“Sampai dengan Senin 1 Juni 2020 pukul 12.00 WIT jumlah ODP di Maluku sebanyak 54 orang,” ujar Karo Humas dan Protokol Setda Maluku, Melky Lohy.

Lohy merincikan jumlah ODP di Kota Ambon sebanyak 44 orang, Kabupaten Malteng 9 orang. Sebelumnya jumlah ODP di Maluku 58 orang.

“Sementara jumlah PDP pada Senin 1 Juni sebanyak 34 orang. Masing-masing Kota Ambon sebanyak 27, Kabupaten Malteng 4 orang, Kabupaten Buru 1 orang dan Kabupaten Buru Selatan 2 orang,” beber Lohy. (S-39)