Noach, Frans dan Maahury Siap Buat Tsunami Politik di MBD
Romang, Siwalimanews – Calon Bupati MBD periode 2020-2025 Banyamin Thomas Noach bersama Melkias Frans dan Mos Maahury siap membuat tsunami politik di Kabupaten Maluku Barat Daya dalam perhelatan pilkada tahun ini.
Hal itu ditegaskan, Melkias Frans dalam orasi politiknya, saat berkampanye didepan massa pendukung pasangan Nomor Urut 2 Benyamin-Ari yang dipusatkan di depan Posko pemenangan pasangan tersebut di Desa Solat, Kecamatan, Romang, Minggu (29/11).
“Jangan percaya paslon lain, sebab hak orang Lurang saja mereka pindahkan ke tempat lain. Untuk itu kita bertiga Melkias Frans, Mos Maahury dan Benyamin Noach sudah bersatu dan siap membuat Tsunami politik,” tandas Frans
Menurutnya, pasangan yang lain cuman bisa bilang menang dan lantik, namun paslon nomor urut 2 yakin menang, siap dilantik dan lanjutkan.
“Dari lembaga survey yang dibayarkan oleh saya sendiri itu, hasilnya yang bisa menang pilkada adalah pak Noach sebagai calon kandidat terkuat untuk meraih kemenangan dibandingkan dengan saya dan pak Mos Maahury serta yang lainnya, untuk itu saya tidak maju sebagai calon dan jatuhkan pilihan untuk bersatu menangkan paslon Benyamin-Ari,” teriak Frans disambut teriakan lanjutkan oleh massa yang memadati lokasi kampanye.
Baca Juga: Noach Janji Benahi Infrastruktur Pendidikan di MBDSementara itu Mos Maahury dalam orasi politiknya mengatakan, kemenangan pasangan Benyamin-Ari di pilkada tahun ini, sudah di depan mata, terbukti di beberapa kecamatan telah menyatakan sikap untuk memenangkan pasangan ini.
Pada kesempatan itu Maahury juga mengaku sebagai salah satu calon yang juga berproses dalam Pilkada MBD tahun ini, namun belum mendapat dukungan dari partai politik, sehingga ketika tak berhasil menjalani proses itu, ia harus menjatuhkan pilihan untuk ketiga kandidat yang berproses dalam pilkada ini.
“Setelah saya menimbang tentang keberpihakan saya terhadap 3 kandidat, akhirnya saya putuskan untuk jatuhkan pilihan saya ke kandidat nomor urut 2, karena kandidat ini layak dapat kursi kepemimpinan 5 tahun kedepan, sebab peluang untuk dapat perbaiki MBD hanya ada pada pasangan Benyamin-Ari,” ucap Mahury.
Ia mengaku, khwatir dengan kandidat lainnya untuk memimpin kabupaten ini, sebab pemerintahan pak Noach dimasa itu hanya sebagai wakil bupati, sehingga beliau tidak dapat mengambil keputusan, namun ketika beliau menjadi bupati pada tahun 2019, beliau melakukan berbagai perubahan, namun usaha tersebut belum dapat direalisasi dengan masa kepemimpinan yang hanya 1 tahun.
“Ini yang buat saya sangat mengharapkan seluruh simpatisan untuk tetap mendukung pasangan Benyamin-Ari agar menang di pilkada ini, sehingga roda pemerintahan dapat dijalankan sebagaimana mestinya,” ucap Mahury.
Sedangkan Calon Bupati MBD Benyamin Noach dalam kampanye itu menyatakan keinginan yang kuat untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri, berdaya saing, berbasis sumber daya dan kearifan lokal serta berdaulat atas pulau dan gugus kepulauan dalam wadah NKRI yang berbhineka tunggal Ika.
Keinginan Noach tersebut, telah dicantumkan dalam visinya bersama pasangannya Agustinus “Ari” Kilikily untuk memajukan Kabupaten MBD jika keduanya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati peda periode lima tahun kedepan.
Selain itu, Noach juga mengungkapkan jika mereka terpilih nanti, maka misi dari paslon ini adalah, mewujudkan birokrasi yang profesional, bersih, inovasi dan melayani, mewujudkan keterpenuhan layanan sosial dasar bagi masyarakat miskin, mewujudkan iklim investasi daerah dan pengembangan potensi unggulan daerah, mewujudkan serta meningkatkan kwalitas SDM yang inovatif, berdaya saing, unggul dan kompetitif, mewujudkan penataan dan pengelolaan sumber daya alam dan sektor unggulan daerah secara berkelanjutan serta meningkatkan infrastruktur dan konektifitas antara wilayah berbasis pulau dan gugus pulau.
“Saya tidak pernah berjanji jalan raya di Damer, namun sekarang saya sudah anggarkan dana untuk pembuatan jalan raya secara bertahap di pulau itu,” ujar Noach.
Untuk masalah penerangan listrik kata Noach, PLN akan mendistribusikan mesin genset secara bertahap pada tahun 2021, 2022, 2023 untuk memenuhi kebutuhan listrik di enam kecamatan diantaranya Wetar, Wetang, Mndona Hyera, Damer, Lakor dan Marsela.
Pasangan Noach-Kilikily sebelum diberikan rekomendasi, terlebih dahulu diuji dan dicek oleh lima partai politik pengusung. Pengujian dan pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya pasangan ini.
“Saya tdk ingin berjanji sesuatu untuk bapak dan Ibu serta saudara-saudara sekalian, prinsip saya, hanya datang lihat kesusahan dan kebutuhan masyarakat dan saya melakukannya, karena saya tau masyarakat MBD ingin sejahtera, mandiri dan berdaya saing, oleh karena itu kepemimpinan kami ke depan akan membenahi kemampuan SDM masyarakat.
Selain itu saya tidak ingin berjanji namun untuk listrik, air bersih dan infrastruktur pendidikan merupakan kebutuhan masyarakat yang wajib untuk diperhatikan dan dipenuhi,” ucap Noach.
Menurutnya, pengelolaan keuangan daerah saat ini mendapat penilaian dari BPK yakni wajar tanpa pengecualian (WTP) dan itu artinya pengelolaan keuangan Pemkab MBD bersih dan ini hanya diraih saat MBD berada di bawah kepemimpinannya.
Masih menurut Noach, dengan prestasi itu, masih saja ada juga yang menuduhnya tidak tahu adat dan tumpah sopi. Padahal, yang benar adalah setiap 1 Juli yang merupakan Hari Bhayangkara, wajib dilaksanakan kegiatan pemusnahan barang bukti seperti sopi serta bahan sembako yang kadaluarsa oleh kepolisian.
“Kegiatan ini pemusnahan itu telah dilakukan setiap tahun sejak bupati terdahulu pertanyaan saya sejak dulu bupati tidak dilaporkan tidak tahu adat dan tumpah sopi, namun bupati Oyang Noach yang baru jabat bupati sudah dituduh tidak tahu adat dan tumpah sopi. Padahal, bupati yang sebelumnya juga melakukan hal yang sama,” beber Noach.
Selain itu tambah Noach, isu lainnya lagi yang dihembuskan yakni tentang kebengkrutan PT Kalwedo, padahal dirinya menjabat dirut PT Kalwedo sejak 2012 namun pada tahun 2015, ia diusung menjadi calon wakil bupati MBD dengan demikian ia diganti dari jabatan sebagai dirut dengan orang lain.
“Setelah saya turun 2015 orang lain ganti dan ditahun 2017 PT Kalwedo bangkrut. Pertanyaannya apakah saya yang sebabkan kebangkrutan perusahaan ini jawabannya tanyakan pada rumput yang bergoyang,” tukasnya.
“Jika ingin wujudkan MBD sejahtera dan mandiri serta berdaulat atas pulau dan gugus kepulauan dalam wadah NKRI cobolos nomor 2 Benyamin-Ari,” cetus Noach disambut histeris terikan massa. (S-39)
Tinggalkan Balasan