JAKARTA, Siwalimanews – Manager Bank Indonesia Provinsi Maluku A Yazid Niam mengaku, BI sebagai otoritas moneter dalam mengeluarkan kebijakan, tentu membutuhkan support dalam desiminasi kebijakan yang ada dan salah satu stakeholders yang dibutuhkan adalah peran jurnalis.

“Peran wartawan sangat vital dengan apa yang ditulis, khususnya dalam pemberitaan ekonomi tentunya akan sampai ke masyarakat, dan dibutuhkan pemikiran yang kritis untuk menggali berita ekonomi, sebab penulisan berita ekonomi itu gampang susah, dengan itu kami dari BI Maluku terus mendukung kemampuan atau kapasitas jurnalis, khusus dalam penulisan berita ekonomi agar lebih baik dan menarik,” ujar Niam dalam sambutannya saat membuka pelatihan penulisan berita ekonomi di Sari Pasific Hotel Jakarta, Minggu (23/7) malam.

Ia berharap, dengan dilakukannya pelatihan ini, penulisan berita ekonomi bagi para Jurnalis Maluku akan semakin baik dan terarah, sekaligus dapat menyampaikan kebijakan-kebijakan BI kepada masyarakat.

Sementara itu, Redaktur Pelaksana CNBC Indonesia Maikel Jefriando saat membawakan meterinya tentang Berpikir Kritis Gali Berita Ekonomi, menyajikan bagaimana cara menulis berita ekonomi yang kurang diminati pembaca menjadi lebih menarik, serta bagaimana penulisan sebuah berita ekonomi, bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah di masing-masing daerah.

Ia mencontohkan, bagaimana dirinya mengelola berita berdasarkan satu rilis BI menjadi 15 angel, dan itu bisa dijadikan trik bagi jurnalis Maluku yang kebanyakan menulis berita-berita yang berkaitan dengan kriminal, politik dan lain sebagainya.

Baca Juga: Kombes Driyano Jabat Kapolresta Ambon

“Jadi misalnya kita menulis berita tentang inflasi, bagaimana itu terlihat lebih menarik, dilihat, apa penyebabbya sehingga terjadi inflasi, angel itu yang nantinya diangkat,” jelasnya.

Untuk diketahui, sebelum berlangsungnya kegiatan pelatihan, para jurnalis bersama rombongan Kantor Perwakilan BI Maluku mengunjungi beberapa museum perbankan yang ada di Kota Tua, Jakarta Barat. Salah satu museum yang dikunjungi adalah Museum Bank Mandiri.

Disitu, para jurnalis diperlihatkan bagaimana sistem kerja perbankan, dan bagaimana uang disimpan, surat-surat berharga ditempatkan, bagaimana pembukuan-pembukuan yang dilakukan dimasa belum adanya sistem digitalisasi seperti saat ini, dan lain sebagainya.(S-25)