AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 30 nelayan yang terbentuk dalam kelompok nelayan di Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, telah melakukan panen ikan dari budidaya keramba jaring apung milik mereka.

Panen yang dilakukan pada minggu kedua bulan Januari itu merupakan hasil pelatihan dan pendampingan dari Himpunan Maluku Untuk Kemanusiaan (Humanum) Maluku bagi masya­rakat nelayan di pesisir Negeri Liang, terkait program peningkatan kapasitas masyarakat khususnya masyarakat di pesisir negeri Liang atas dukungan Yayasan TIFA.

Ulfa Tuahuns, penanggung jawab pendampingan untuk program HUMANUM Maluku, mengaku bangga dengan masyarakat nelayan di Negeri Liang yang telah berhasil mengimplementasikan hasil pelatihannya sehingga telah melakukan panen.

“Panen yang dilakukan oleh dua kelompok nelayan pada minggu kedua bulan Januari lalu, sangatlah membanggakan karena hasilnya sangat signifikan bahkan masyarakat nelayan bisa menjualnya di sejumlah restaurant di Kota Ambon,” ujar Marantika, kepada Siwalima, kemarin.

Ia berharap Masyarakat nelayan di Negeri Liang ini dapat terus mengembangkan pembudidayaan Keramba Jaring Apung ini untuk dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Baca Juga: Panitia dan Peserta Dikbangum Diambil Sumpah

Sebelumnya, HUMANUM Maluku melakukan pelatihan Keramba Jaring Apung yang diikuti 15 orang perwakilan kelompok nelayan di Negeri Liang.

Pelatihan tersebut merupakan Program Peguatan Kapasitas Masyarakat Rentan untuk Adaptasi dan Ketangguhan terhadap Dampak Perubahan

Iklim’ di Negeri Liang, yang berlangsung selama dua hari Senin (28/8) hingga Selasa (29/8), di lokasi Keramba di belakang Masjid Negeri Liang.

Direktur Humanum Maluku, Vivi Marantika mengatakan, Humanum adalah salah satu lembaga non pemerintah yang bekerja untuk penguatan dan pengorganisasian masyarakat adat dan pesisir di Maluku sejak tahun 2003.

“Saat ini, kami dalam kerjasama dengan Yayasan TIFA sedang mengembangkan program penguatan kapasitas masyarakat pesisir dan adaptasi terhadap perubahan iklim di Desa Liang.

Salah satu bentuk penguatan yang akan kami lakukan yaitu Pelatihan Budidaya Keramba Jaring Apung (Pemeliharaan) yang dilaksanakan selama dua hari,” ujarnya, kepada Siwalima, melalui press releasenya, Senin (28/8).

Dikatakan, saat ini letak keramba di lokasi belakang Masjid Negeri Liang dengan sistem budidaya pembesaran Ikan Bubara (kuwe) dan Ikan Campuran yang sementara dilakukan oleh masyarakat nelayan di Negeri Liang, program ini dinilai efektif sehingga kedepan diharapkan akan membantu peningkatan perekenomian warga setempat terutama Masyarakat nelayan yang ada.

“Untuk mendukung proses pemeliharaan dan pembesaran ikan oleh kelompok pada keramba tersebut, HUMANUM akan melakukan Pelatihan terkait Budidaya Keramba Jaring Apung

untuk proses pemeliharaan dan pembesaran ikan bagi kelompok nelayan potensial yang saat ini telah tebentuk dan berproses, untuk itu sangat dibutuhkan bagaimana teknik untuk proses pembesaran ikan,” katanya.

Tujuan dari kegiatan ini, kata Marantika yaitu melatih kelompok untuk proses dan teknik pemeliharaan dan pembesaran ikan di keramba serta melatih kelompok untuk proses dan teknik pemberian makan, pembersihan serta cara pemindahan ikan (greding).

Sementara output dari kegiatan ini adalah, kelompok memahami proses serta teknik pemeliharaan dan pembesaran ikan di keramba dan kelompok memahami proses dan teknik pemberian makan serta cara pemindahan ikan (greding).

“Narasumber dan fasilitator yang dihadirkan dalam kegiatan pelatihan ini dari Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Maluku, Anang Divinubun dengan materi terkait Manajemen Pemeliharaan Ikan di Keramba Jaring Apung di BPBLA dan Nelayan KJA Kota Ambon,” katanya. (S-08)