Terus atau diberhentikan, hanya ada dua opsi me­nyangkut nasib Mu­rad Ismail di tampuk kepemim­pinan PDIP Maluku.

Pasalnya, sejumlah pengurus harian PDIP Maluku, sudah me­nyampaikan seluruh kajian dan masukan dari informasi yang ber­kembang, terkait hengkanya Widya Pratiwi dari PDIP ke PAN.

Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM PDIP Maluku, Robby Tutu­hatunewa mengakui keputusan itu diambil dalam pertemuan petinggi PDIP Maluku, Minggu (16/4) malam.

Dengan demikian, lanjut dia, Dewan Pimpinan Pusat PDIP yang akan mengambil sikap atas kisruh yang terjadi di PDIP Maluku.

“Kita tunggu sikap partai seperti apa. Yang pasti keputusan akan se­gera diambil oleh ibu Ketua Umum,” lanjutnya.

Baca Juga: Widya Boyong Lima Loyalis

Oleh sebagian kader, Murad dini­lai gagal memimpin partai, bukti­nya saat pemilihan umum sudah di depan mata dan tahapan pen­calonan legislatif akan dimulai pada bulan Mei 2023 mendatang, justru istrinya yang juga Wakil Ketua Bidang Politik PDIP Maluku, loncat ke PAN.

Sebagaimana diberitakan, publik Maluku dihebohkan  isu panas caleg pindah partai.

Sumber isunya tak lain adalah loncatnya Widya Pratiwi Murad, Wakil Ketua Bidang Politik PDIP Maluku, ke Partai Amanat Nasional.

Tentu saja hengkangnya istri Gubernur Maluku secara tiba-tiba ini jadi pembicaraan hangat di warung-warung kopi dan juga topik diskusi di berbagai platform media sosial.

Pasalnya kurun tiga tahun be­lakangan, Widya gencar mela­kukan sosialisasi dirinya sebagai salah satu bakal caleg dari PDIP, melalui berbagai media kampanye luar ruang.

Di berbagai sudut kota, terpam­pang gambar Widya yang menebar senyum dalam polesan warna merah berbagai versi, tentu saja dipadu dengan busana dan ke­baya, serta kerudung serba merah, yang identik dengan PDIP.

Namun tiga hari belakangan, beredar kabar melalui pesan singkat kalau istri Murad itu pindah haluan ke PAN. Penye­babnya belum diketahui pasti, tapi berbagai sumber mengait­kan kepindahan itu dengan isu tidak diakomodirnya nama Widya di daftar bakal caleg PDIP.

Sebagai suami, Murad dikabarkan tersinggung mendengar nama istrinya hilang dari daftar bakal caleg.

“Beliau marah-marah di rumah dan memerintahkan loyalisnya untuk rame-rame keluar dari PDIP dan merapat ke PAN,” ujar sumber Siwalima yang dekat demgan Murad.

Lho koq bisa, bukankah Murad adalah Ketua PDIP Maluku?

Sumber itu mengatakan, penetapan nama caleg di PDIP, tak ada hubungannya dengan posisi seseorang di partai.

Kata sumber itu, penetapan seseorang pada nomor tertentu, adalah hak prerogatif Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Umum PDIP.

“Jadi aturan yang selama ini berlaku di PDIP, adalah apapun yang ditentukan oleh ketua umum, wajib diikuti dan ditaati seluruh kader partai. Kalau tak bisa menaati, maka sudah bisa dipastikan yang bersangkutan bukan kader partai,” ujarnya, Sabtu (15/4).

Dibenarkan PAN

Terpisah, Ketua PAN Maluku, Wahid Laitupa, mengakui kalau kini Widya sudah diakomodir sebagai caleg PAN di DPR.

Kepastian ini diungkapkan langsung Laitupa kepada Siwalima, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (15/4). “Benar saudaraku,” tegas Laitupa singkat.

Penegasan bergabungnya istri Ketua PDIP Maluku, ke partai berlambang matahari terbit ini di­sampaikan Laitupa setelah sebe­lumnya PAN Maluku memilih bu­ngkam terhadap semua infor­masi yang beredar diruang publik.

Sebagai partai politik yang mengedepankan perjuangan, PAN kata Laitupa menyambut dengan tangan terbuka kehadiran Widya, sebab pihaknya masih butuh putera-puteri terbaik Maluku dalam proses menjaring bakal calon legislatif untuk duduk di DPR. (S-05)