Musda Golkar Tertunda, Untungkan RL?
AMBON, Siwalimanews – Agenda Musda X Golkar Maluku belum jelas kapan dilaksanakan. Dewan pimpinan daerah meminta agar digelar pada 4-6 Maret, namun hingga kini belum ada keputusan dewan pimpinan pusat.
Molornya Musda Golkar Maluku tak hanya soal agenda Ketua Umum Airlangga Hartarto yang padat, namun munculnya keinginan sejumlah pengurus DPP agar Walikota Ambon, Richard Louhenapessy memimpin partai kuning ini di Maluku.
“Jadi ada keinginan sejumlah pengurus DPP untuk pak Richard mencalonkan diri dan memimpin Golkar di Maluku,” ujar sumber di DPP Golkar, kepada Siwalima, Selasa (3/3).
Ia mengakui, belum diputuskannya waktu pelaksanaan Musda Golkar karena kesibukan ketua umum, tetapi DPP juga membuka ruang bagi RL, sapaan Richard Louhenapessy untuk maju sebagai calon Ketua DPD I Golkar Maluku. “Politik ini kan dinamis, kalau pak Ris maju kan lebih bagus,” ujarnya.
Di kalangan DPP, kata dia, RL tergolong tokoh senior Golkar di Maluku yang punya cukup pengalaman yang matang. “DPP dan pengurus Golkar di Makuku tahulah siapa pak Ris, jadi kalau dipilih untuk memimpin Golkar Maluku tak perlu diragukan,” ujarnya lagi.
Baca Juga: DPRD Desak CV SBM Ganti Rugi ke Warga, Jangan Main-mainSumber ini juga mengakui, Ketua Golkar Kabupaten Buru, Ramly Umasugi sudah mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua Golkar Maluku, dan mengklaim sudah mengantongi dukungan mayoritas dari pemilik suara dalam Musda. Tetapi faktanya, saat deklarasi pada Sabtu (29/2) lalu di Swiss Bellhotel Ambon, nyaris tak satupun pengurus DPD Golkar Kabupaten/Kota yang hadir.
“Yang tadi saya bilang, politik itu selalu dinamis, bisa saja pak Ris yang didaulat untuk memimpin Golkar Maluku,” ujarnya.
Sementara RL yang dihubungi tadi malam melalui telepon selulernya, masih tetap pada pernyataan semula, kalau ia tidak mau maju mencalonkan diri untuk bersaing merebut kursi Ketua DPD Golkar Maluku. Kalau perintah, ia siap untuk menjalankan. Jadi kalau misalnya partai yang perintah, saya akan terima,” tandasnya.
Ditanya soal informasi yang beredar, kalau penundaaan Musda oleh DPP agar memberikan waktu untuk dirinya maju sebagai calon Ketua DPD, RL mengaku tidak tahu soal itu. “Beta seng tahu soal itu,” ujarnya.
RL kembali menegaskan, dirinya siap memimpin Golkar Maluku jika diperintah oleh partai.
Sementara Ketua DPD I Golkar Maluku, Said Assagaff yang dihubungi beberapa kali soal agenda Musda yang molor, enggan mengangkat telepon.
Ketua Panitia Musda, Fredek Rahakbauw yang dihubungi mengaku, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan kepastian waktu pelaksanaan Musda.
Kendati demikian, pihaknya berharap Musda X Golkar Maluku ini bisa dilaksanakan pada tanggal 6-7 Maret.
“Sebelumnya kami meminta agar Musda bisa dilaksanakan pada tanggal 2-3 Maret kemudian tanggal 4-5 Maret, namun kalau DPP belum bisa putuskan waktunya maka kami berharap agar Musda bisa dilaksanakan tanggal 6-7 Maret,” kata Rahakbauw, kepada wartawan, di Baileo Rakyat Karang Panjang, Karpan, Selasa (3/3).
Musda Golkar Provinsi Maluku Utara ternyata kata Rahakbauw, dilaksanakan pada 4-5 Maret. Karena itu, panitia berharap Musda Golkar Maluku digelar 6-7 Maret.
“Tanggal 4-5 Maret itu Musda di Maluku Utara sehingga kami minta agar di Maluku bisa dilaksanakan pada 6-7 Maret. Namun kami masih berkoordinasi dengan DPP untuk kepastian waktunya,” ujarnya
Musda Molor
Sebelumnya surat kedua DPD I Golkar Maluku yang diteken oleh Said Assagaff dan Roland Tahapary selaku ketua dan sekretaris meminta Musda digelar pada 4-6 Maret di Kota Ambon. Tetapi soal waktu, DPP belum memutuskan setuju ataukah tidak. Sebab, agenda Musda berlangsung hampir bersamaan di semua daerah.
Wakil Sekjen DPP Golkar, Decky Loupatty yang dihubungi mengaku, masih berkoordinasi dengan korwil untuk kepastian waktunya.
“Saya masih berkoordinasi dengan korwil untuk kepastian waktunya. Nanti kalau sudah ada jadwalnya saya sampaikan karena Musda ini berentet di semua daerah,” ujarnya.
Ketua Panitia Musda X Golkar Maluku, Fredek Rahakbauw, yang dikonfirmasi juga mengaku, belum ada kepastian waktu pelaksanaan Musda. Waktunya masih diatur oleh DPP.
“Agenda Musda di semua daerah masih diatur, jadwal Musda X Golkar Maluku harus disesuaikan dengan jadwal orang DPP yang diutus membawa mandat untuk proses pemilihan, karena DPP merupakan pemilik satu suara,” jelas Rahakbauw.
Rahakbauw mengatakan, panitia mencoba memajukan waktu pelaksanaan, 2-3 Maret. Namun ternyata tidak bisa, karena bertepatan dengan agenda DPP.
“Awalnya memang sesuai dengan surat DPD Musda dimintakan untuk dilaksanakan pada tanggal 4-6 Maret, namun karena bersamaan juga dengan agenda DPP, panitia mencoba memajukan pada tanggal 2-3 Maret, tetapi ternyata belum bisa dilakukan karena belum ada kepastian waktunya dari DPP. Jadi kita masih tunggu dari DPP,” ujarnya. (S-19/S-16)
Tinggalkan Balasan