AMBON, Siwalimanews – Murad Ismail akan turun mengkampanyekan kemenangan calkada yang diusung PDI- Per­juangan di pilkada serentak yang akan digelar pada 9 Desember mendatang.

“Itu awalnya saya tidak mau turun, tapi saya lihat gejala ini uda gak benar. Saya awalnya mau biar mereka adu gagasan, tapi ada gerakan-gerakan luar biasa, jadi saya akan turun kalau sebulan saya izin sebulan, kalau seminggu saya izin seminggu ke Mendagri.

Penegasan ini disampaikan Murad selaku Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Sabtu (26/9). Menurutnya semua partai politik memiliki pemikiran yang sama  yakni memenangkan kontestasi politik.

“Saya melihat ini sudah tidak wajar. Kalau wajar-wajar tidak apa-apa bos. Tapi ini luar biasa. Golkar sudah bikin posko di daerah-daerah, jadi saya akan turun,” ungkap Murad.

Rupanya Gubernur Maluku yang satu ini merasa terancam dengan keberadaan Golkar. Wajar selaku partai tua dan strategi mumpuni, Murad merasa kaget dengan gebrakan partai berlambang pohon beringin itu.

Baca Juga: DPP Golkar: Kepengurusan DPD Malteng Sah

Ia menganggap pembangunan posko Partai Golkar di hampir semua kabupaten dianggap tidak wajar oleh PDI Perjuangan. Meskipun kualitas dan kemampuan berpolitiknya baru diuji pada pilkada di Desember 2020 ini, tapi Murad optimis PDI-P selalu dihati rakyat.

“Partai lain sudah bikin posko dimana-mana apalagi Golkar. Golkar sudah bikin posko dimana-mana,” ujar Murad kaget.

Murad menganggap apa yang dilakukan oleh partai lain untuk memenangkan pilkada membuat dirinya juga harus melakukan hal yang sama agar bisa menang di dalam konstalasi politik

“Ramly itu sudah sampai dimana-mana. Ya sama saya punya pemikiran. Dia pingin menang, saya juga pingin menang,” pungkas Murad heran. (S-39)