AMBON, Siwalimanews – Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku periode 2020-2025 dibawah pimpi­nan Pendeta Elifas Maspaitella se­bagai ketua umum dan pendeta Izack Sapulette sebagai sekertaris umum resmi melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

Peneguhan MPH Sinode GPM tersebut berlangsung dalam ibadah Minggu (28/2) di Gereja Maranatha, dipimpinan mantan Ketua Sinode GPM, Pendeta A.J.S Werinussa,

Selain Maspaitella dan Sapulette, juga diteguhkan Wakil Ketua I, Pendeta Ny. Lenny Bakarbessy/Rangkoratat, Wakil Ketua II Pendeta Izack Hendrik Hetharie, Wakil Sekum Pendeta Rudolf Rehabeat. Dibantu sejumlah anggota, Pendeta Y Colling, Pendeta Nancy Souisa, Pe­natua Betty Sahertian dan pena­tua Franky Johanes Papilaya.

Peneguhan ini dilakukan berda­sarkan ketetapan sinode Nomor 18/Sinode/38/2021.

Sementara itu, pengukuhan dan pelantikan dewan pertimbangan MPH Sinode periode 2020-2025, ketua Pendeta A.J.S Werinussa, wakil ketua Tonny Pariela, Sekretaris D Rumerung, dan anggota pendeta J.G Damamain, Pendeta H.H Hetaria, M.J Saptenno dan R. Lailossa.

Baca Juga: Langgar Aturan, SPBU Lateri Ditilang

Ketua MPH Sinode GPM Periode 2015-2020 Ates Werinussa dalam arahan singkatnya mengatakan, pentingnya menjadi gereja orang basudara.

“Ini penting karena sebagai gereja orang basudara kita tetap menjadi bagian dari keluarga Allah,” kata Werinussa.

Sementara itu, Ketua MPH Sinode GPM pendeta Elifas T Maspaitella dalam pidatonya mengucapkan te­rima kasih atas dukungan yang diberikan kepada dirinya selama sidang sinode berlangsung.

Dikatakan, gereja juga diajak untuk berdisiplin tinggi melawan penyebaran Covid-19 melalui persi­dangan ke-38. Apa yang sudah dikerjakan menjadi pengingatan bagi gereja ini bahwa bukan sekedar ber­sidang dalam situasi pandemi, tetapi melalui gereja bagaimana menum­buhkan kepekaan yang tinggi sambil menghayati bahwa Tuhan ada dalam keadaan apapun

“Misi gereja memang harus terus hidup dalam situasi serba sulit sekali pun,” tegasnya.

Ia mengucapkan terima kasih ke­pada pemprov Maluku, Pemkot Ambon, Satgas penanganan Covid-19 Maluku dan Kota Ambon, Kapolda Maluku dan seluruh jajaran Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, TNI dan Kodam XVI Patti­mura dan semua pihak yang telah melayani persidangan tersebut.

Ungkapan terima kasih juga diberikan kepada semua jemaat Gereja Protestan Maluku.

Melangkah bersama menuju 1 abad GPM 2035 adalah wujud peng­harapan SK teologis yang lahir dari iman tentang penyertaan Tuhan atas sejarah dunia. Sejarah manusia dan alam semesta, sejarah GPM dan sejarah protestantisme di Indonesia yang pada 27 Februari 2021 mema­suki 416 tahun.

Pengharapan itu tumbuh dari historik dan imaniah bahwa, GPM sepertinya didik Tuhan melewati tantangan-tantangan di tiap masa­nya. Masa awal tumbuhnya GPM di 6 September 1935 adalah bukti bahwa Tuhan semesta alam telah bekerja 330 tahun sebelumnya.

Bagi dirinya dan teman-teman yang dilantik, Tuhan menghendaki GPM untuk menjadi gereja yang empatik, yang peka dan harus keluar dari eksklusifisme dan masuk ke da­lam persoalan kemanusiaan yang riil.

Karena itu harapan untuk melang­kah bersama ke 1 abad GPM tahun 2035 meski berangkat dari keyakinan GPM untuk mewujudkan tatanan hidup orang basudara yang damai, tatanan umat beragama yang cerdas secara teologi dan sosial.

Menurutnya, ini merupakan suatu model hidup keagamaan yang mem­buat agama-agama menjadi berkat bagi bumi yang sedang susah, ber­kat bagi kemanusiaan, berkat bagi datangnya tahun rahmat Tuhan bagi Maluku, Maluku Utara, Indonesia dan dunia.

“GPM ke 1 abad itu mesti menjadi gereja yang mampu menyatukan, gereja yang rela memberi, rela ber­bagi, gereja yang membangun lintas agama seturut sikap Yesus yang meminta air dari perempuan Sa­maria,” tegasnya.

Gereja yang sadar bahwa dalam masyarakat yang plural dan marak terjadi ujaran kebencian dan nor­malisasi intoleransi, olehnya itu katanya kekayaan kultural musti dijadikan fondasi etik dan poin restrospeksi yang kokoh bagi bangu­nan hidup orang basudara.

GPM juga menurutnya, mesti mengkreasikan usaha ke arah itu sekaligus membawa agama-agama masuk ke arena pemanusiaan manu­sia sebagai citra tertinggi agama di bumi.

“Agenda berikutnya adalah pele­takkan dasar spiritual dan intelek­tualitas yang kuat kepada semua sumber daya terutama anak-anak kita melalui pendidikan,” ungkap­nya.

Mengapa pendidikan anak, kata Maspaitella, karena pada dekade ini anak-anak sedang beradaptasi de­ngan budaya bersekolah yang baru.

Mereka telah berhasil mengubah secara cepat perilaku belajar melalui platform belajar online. Tanpa disiap­kan lebih awal, mereka telah masuk ke ritme era 4.0 atau 5.0, maka tugas gereja ialah memberi bekal maksimal pada pembinaan karakter.

Budaya bersekolah seperti ini sudah tidak bisa dielak lagi, sehi­ngga peran orang tua harus lebih efektif untuk mematangkan karakter anak.

Agenda berikutnya jelas Maspai­tella adalah membangun ketanggu­han ekonomi jemaat, dengan menata pusat-pusat produksi pangan lokal dan menjadikan pangan lokal sebagai simbol ketahanan daerah berkelanjutan.

Pada sisi ini, gereja tentu tidak bisa berjalan sendiri, sebab kekuatan gereja terletak pada usaha memben­tuk dan mengubah pola pikir dan cara pandang serta etos kerja jemaat.

“Gereja perlu melakukan kerja-kerja terukur melalui kolaborasi atau model koinonia trasformatif dengan pemerintah dan stakeholder lainnya, guna merancang dan memacu pertumbuhan ekonomi daerah melalui pangan lokal,” imbuhnya.

Kemitraan dengan pemerintah dan stakeholder lainnya akan dile­takkan bahwa bersama pemerintah, gereja menjadi sumber modal, moral, spiritual untuk mendorong penge­lolaan modal sosial ekonomi.

Selain itu tambahnya beberapa agenda lain yang harus dikerjakan yakni, menjurus pada tugas-tugas gereja yang tetap dikerjakan sebagai panggilan suci dari Allah, dengan tetap menjadikan GPM sebagai gereja Tuhan yang kudus. Gereja Tuhan yang profetik terutama usaha beriman membawa gereja Tuhan ini mencapai visi dan misi pelayanan tahap II pelaksanaan PIP dan RIP GPM 2015-2025, sambil merancang bangun PIP-RIP GPM periode 2025-2035 yang merupakan dokumen misiologis GPM memasuki 1 abad di 2035. (S-39)