Migas, Berkah atau Bencana?
Semakin tingginya laju pertumbuhan ekonomi, kebutuhan akan energi juga akan semakin meningkat. Namun dengan keterbatasan baik di bidang teknologi maupun sumber daya manusia, Indonesia tidak mampu memproduksi sesuai dengan kebutuhan minyak olahan yang harus dikonsumsi setiap harinya.
Keberadaan industri minyak dan gas bumi (Migas) di bumi Maluku, menjadi berkah tersendiri atau juga bisa menjadi bencana. Tidak hanya pendapatan daerah bertambah, namun juga perekonomian masyarakat secara signifikan meningkat.
Inspektur IV Itjen Kemendagri, Bachtiar Sinaga mengingatkan Pemprov Maluku untuk tidak bergantung dengan sumber daya minyak dan gas. Olehnya pemda harus mampu mencari sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang lain.
Sinaga juga meminta pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Maluku untuk lebih mengoptimalkan sumber-sumber PAD. Saat ini ini katanya, sumber pendapatan asli daerah di Maluku masih difokuskan pada sektor perhotelan dan pertanian.
Menurutnya, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota seharusnya mengoptimalkan sumber-sumber daya yang ada, apalagi Provinsi Maluku memiliki sumber daya alam yang melimpah. Banyak cara mengembangkan diri selain menjadi pekerja, yakni berwirausaha mumpung banyak pelatihan yang diberikan perusahaan migas melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya. Bahkan, bisa membuka lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Terminal Mardika Dikuasai PKLMemang peranan penting migas sangat mempengaruhi kehidupan Manusia. Kedua senyawa ini adalah jalan manusia untuk melakukan banyak perubahan. Tapi sifat dan karakter dari minyak bumi dan gas alam ini yang membuat keduanya biasa di olah dan menghasilkan beberapa olahan minyak yang sangat berguna untuk kehidupan manusia.
Saat ini permintaan untuk minyak dunia dalam periode delapan tahun sudah meningkat lebih dari 12 juta barel perhari. Dengan permintaan menjadi sekuta 90 jut bph salama satu tahunnya. Sedangkan 10 tahun berikutnya juga meningkat dengan cukup tajam hingga menjadi 106 juta bph. Ini artinya semakin hari kebutuahan dari minyak bumi semakin naik dan tak terkendali lagi. Sehingga perlu adanya pengendalian pemanfaatan dari minyak bumi sehingga kebutuhan tidak terlalu meningkat.
Untuk itu diperlukan adanya pengetahuan lebih mengenai minyak bumi dan gas alam yang harus diberikan kepada masyarakat. Hal ini mengingat bahwa minyak bumi dan gas alam adalah bagain dari sumber energi yang sebenarnya tidak dapat diperbaharui. Dan karena penggunaanya yang cukup tinggi dalam kehidupan ini dan dimanfaatkan sangat luas dan memiliki peranan yang cukup penting dalam menguasai kehidupan manusia maka tak heran perlu adanya pembatasan dan inovasi baru sehingga minyak bumi tidak habis begitu saja.
Beberapa inovasi ini dilakukan untuk mengurangi beberapa penggunaan minyak bumi dan gas alam yang digunakan untuk memasak, berkendara, menjalan industri, bahan bakar dan beberapa hal lainnya yang tadinya menggunakan minyak bumi dan gas alam dirumah dengan menggunakan bahan bakar lain yang didapatkan dari sisa organisme atau bisa dikatakan bahan bakan fosil.
Cara ini dilakukan agar generasi penerusnya bisa merasakan juga pemanfaatan minyak bumi dan gas alam dan membuat bahan bakal alternatif lain karena sifat ketergantungan kebutuhan dan pentingnya minyak bumi dan gas untuk kehidupan sehari – hari. (*)
Tinggalkan Balasan