Perilaku merupakan segala tindakan atau  sikap yang dilakukan oleh seseorang,  baik aksi atau reaksi terhadap diri sendiri maupun orang lain. Nah, berbicara Terkait perilaku positif berarti berbicara tentang sikap positif atau tindakan positif.

Perilaku positif adalah perilaku yang cenderung memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Perilaku positif ini banyak disukai oleh insan lainnya. Karena sejatinya setiap tindakan perilaku positif dapat membawa kesuksesan apabila dilakukan secara konsisten dan terus menerus.

Bahkan semua lembaga agama dan juga lembaga pendidikan di sekolah mengajarkan untuk terus melaksanakan perilaku positif. Orang tua sebagai guru pertama juga selalu menggiatkan pendidikan moral di rumah untuk mendorong anaknya agar memiliki perilaku yang postif. Anak pada usia dini perlu diajarakan bagaiamana berperilaku positif agar dapat tumbuh dan berkembang di masyarakat sesuai dengan harapan tanpa adanya penyimpangan, maka dari itu orang tua sangat berperan penting pada sikap dan perilaku anak.

Untuk menumbuhkan perilaku positif kepada anak orang tua harus memberikan dorongan dan motivasi untuk berperilaku positif kepada anak, memberikan motivasi kepada anak merupakan suatu langkah yang baik memberikan spirit baru kepada anak untuk tetap maju. Kemudian ajarkan nilai moral dan norma kehidupan pada anak sejak dini, karena Seorang anak, yang mengetahui apa yang benar dan salah, ternyata lebih positif dalam hidup daripada anak yang tidak mengetahui, dan ini bisa terjadi ketika orang tua mengajarkan nilai moral dan norma-norma kepada anak sejak dini. Ketika anak mengetahui moral dan norma kehidupan, anak akan tahu ketika ia benar dan salah, serta memperbaiki kesalahan secepatnya. Jika anak berpegang pada moral dan melakukan hal yang benar, anak tidak akan memiliki rasa bersalah, keraguan, atau penyesalan tentang perbuatan salah. Tanpa adanya rasa takut, bersalah, dan ragu, anak akan lebih mudah mengembangkan sikap positif.

Tugas Orang Tua

Baca Juga: Dilematika Pembangunan Kesehatan dan Ekonomi

Orang tua harus menjadi role model atau panutan bagi anak-anaknya karena pada tahap usia dini anak-anak memiliki karakteristik yakni suka meniru, maka dari itu sebagai orang tua ataupun orang-orang terdekat harus menunjukkan sikap positif pada anak karena ia akan belajar dari apa yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan.

Ketika orang tua ingin menanamkan perilaku positif pada anak, berilah contoh pada mereka, misalnya dengan selalu berkata jujur, berperilaku baik dan santun terhadap orang lain, serta membantu orang lain tanpa mengharap imbalan. Selain itu, tunjukkan kepada anak bagaimana cara hidup sehat, misalnya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap hari, menyikat gigi setelah makan dan menjelang tidur, serta membuang sampah pada tempatnya.

Kemudian sebagai orang tua agar anak-anaknya dapat berperilaku positif sesuai dengan harapan maka luangkan waktu untuk anak setiap hari, anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya, bisa melakukan tindakan tidak baik atau perilaku menyimpang.

Biasanya, mereka melakukan tindakan tersebut untuk mendapatkan perhatian dari orang tua. Sehingga, sesibuk apa pun, selalu luangkan waktu untuk terlibat dalam kehidupannya. Terutama bagi para ayah, ini sangat penting untuk menjalin hubungan ayah dan anak yang baik.

Kegiatan Berkualitas

Namun perlu diingat, melibatkan diri dalam kehidupan anak bukan berarti harus terus-menerus berada di sampingnya, lho!

Luangkan waktu untuk menjalin hubungan dan kegiatan berkualitas, seperti sarapan bersama, mengantarnya ke sekolah, datang ke setiap acara yang dilakukan anak, atau sebatas berbincang sebelum tidur mengenai kegiatan yang dilakukan­nya seharian.

Hal ini perlu dilakukan agar anak tidak kesepian dan punya rasa memiliki yang tinggi. Meskipun ini hal sepele, namun akan berdampak pada masa depan anak. Jika kurangnya kasih sayang terhadap anak, maka anak akan mempraktekkannya ketika ia dewasa nanti, atau bahkan semenjak itu karena rasa memilikinya sangat minim.

Cintailah anak dengan tulus, sebagai orang tua bisa memarahi anak-anak yang melakukan kesalahan, namun tetap cintailah mereka apapun perilaku mereka. Anak-anak juga harus memahami bahwa cinta kasih anda sebagai orang tua tetap abadi apapun tindakan yang telah mereka lakukan. Hal ini membuat anak merasa tak seorang diri waktu ia menyadari kesalahan yang telah dilakukan, dan termotivasi untuk tidak melakukannya lagi.

Berikan kesempatan pada anak untuk tumbuh sesuai kepribadian dan karakternya yang unik. Jangan bandingkan anak anda dengan anak tetangga atau saudara karena ini hanya akan membuat mereka merasa tertekan. Jangan pernah katakan hal semacam ini agar mereka tetap dapat menghargai dirinya sendiri. (Oleh: Eni Safitri Akbar)