AMBON, Siwalimanews – Ketua Majelis Pekerja Ha­rian Sinode Gereja Pro­testan Maluku, Pendeta Elifas Maspaitella berharap calon kepala daerah dapat membina masyarakat melalui event demokrasi pemilihan kepala daerah 27 November menda­tang ini untuk perdamaian dan persaudaraan ditengah masyarakat.

Menurutnya, perhelatan politik tersebut harus dija­dikan ajang untuk mem­berikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat khususnya dalam menjaga perdamaian.

Maspaitella mengakui, dalam Pilkada tentunya ada kepentingan tertentu dari masing-masing kontestan tetapi jangan sampai berdam­pak pada perdamaian yang selama ini telah terbangun.

“Para kontestan harus dapat membina masyarakat melalui event demokrasi untuk merajut perdamaian dan persaudaraan ditengah masyarakat,” tegas Mas­pai­tella kepada wartawan usai resepsi HUT GPM di Baileo Oikumene, Jumat (6/9).

Dikatakan, kontestan dan tim pemenangan harus memberikan edukasi politik dan edukasi demokrasi yang baik dengan bersendikan pada perdamaian masyarakat.

Baca Juga: Permudah Pelayanan, RSUD Haulussy Bikin Perbaikan

Tanpa perdamaian lanjut Maspaitella, demokrasi akan kembali jatuh dalam lubang hitam yang membuat masyarakat terpuruk sangat dalam.

“Kita berdoa Tuhan memberi kepada seluruh masyarakat Maluku dan Maluku Utara pemerintah yang baik dan bijaksana serta dapat menjaga dan merawat perdamaian yang sudah terbangun selama ini,” pinta.

Pembinaan Keluarga

Sementara itu dalam resepsi hari ulang tahun Ke-89 tahun Gereja Protestan Maluku yang berlangsung di Baileo Oikumene Ambon, Maspaitella mengungkapkan, memasuki usia 89 tahun, GPM fokus melakukan pembinaan keluarga menghadapi tantangan zaman.

“Kita bersyukur sebagai gereja karena ulang tahun gereja adalah bentuk kasih setia Tuhan yang nyata dalam pelayanan gereja. Artinya kami tidak berhenti untuk melakukan tugas ini dan itu berarti masih ada masa depan,” ujar Maspaitella.

Kata Maspaitella, di usia ke-89 tahun, GPM terus berusaha untuk meningkatkan pembinaan keluarga-keluarga Kristen di Maluku dan Maluku Utara.

Penguatan tersebut dilakukan guna meningkatkan ketangguhan umat agar warga GPM akan siap berhadapan dengan tantangan yang besar saat ini.

“Bukan saja menyangkut disrupsi teknologi global, tetapi juga persoalan moralitas yang mulai terkikis sehingga basis keluarga menjadi fokus utama,” ujarnya.

Maspaitella menegaskan, jika keluarga kristen telah dikuatkan maka secara tidak langsung masyarakat Maluku dan Maluku Utara akan menjadi tangguh.

Sinode GPM tambah Maspaitella, juga akan mengakhiri tahun ini melalui pemilihan majelis jemaat yang diharapkan dapat meningkatkan layanan gereja ke masa depan..

“Kami berharap warga gereja dapat memberi diri sepenuhnya dan menjadi hamba yang setia dan rendah hati untuk terus merangkul jemaat,” pungkasnya. (S-20)