AMBON, Siwalimanews – Kota Ambon mengalami peningkatan skor dalam zonasi peta epidemiologi sebaran Covid-19 kabupaten/kota di Maluku.

“Skor Kota Ambon pada tanggal 20 Februari naik sebesar 0,25 poin dari minggu lalu 2,1 menjadi 2,35 dan masih berada di Zona Orange atau resiko sedang,” ungkap Juru Bicara (Jubir) Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz, Rabu (23/2) di Balai Kota Ambon.

Adriaansz menjelaskan, kenaikan skor ini merupakan harapan pemerintah dan masyarakat dimana Kota Ambon tidak sampai turun di zona merah (resiko tinggi) yang akan turut berpengaruh pada makin ketatnya pemberlakuan aturan PPKM.

Dikatakan, kenaikan skor tidak lain disebabkan tingkat kesembuhan yang tinggi,  dilain sisi, jumlah terkonfirmasi positif juga terus mengalami penurunan dari hari ke hari.

Awal Omicron merebak tingkat terkonfirmasi per hari bisa mencapai 100 orang per hari, tetapi saat ini terus mengalami penurunan, sementara tingkat kesembuhan terus meningkat,” kata Adriaansz.

Berdasarkan data 22 Februari 2022, penambahan jumlah kasus konfirmasi hanya 27 jiwa, sehingga total menjadi 1393 jiwa yang positif Covid.

“Sebagian besar pasien isolasi mandiri karena tidak bergejala hanya sekitar 87 pasien yang dirawat di rumah sakit dan 13 orang yang isolasi terpusat di Asrama Haji, Waiheru,” jelasnya.

Tingginya angka kesembuhan, menurut Jubir, turut dipengaruhi tingkat vaksinasi yang capaiannya di Kota Ambon sudah sangat tinggi.

“Memang dirasakan dampak vaksin dosis satu dan dua sangat berpengaruh pada mereka yang terpapar. Mereka bisa terpapar tetapi sangat cepat sembuh, karena fungsi antibodi sudah terbentuk,” terangnya.

Jubir berharap, masyarakat Ambon tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas, terutama memakai masker,  karena meski dampak Omicron tidak separah varian Delta, namun harus tetap diwaspadai penyebarannya apalagi bagi masyarakat yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) maupun golongan lansia.

Yang komorbid maupun lansia, dan rata – rata yang meninggal terkonfirmasi COVID adalah mereka yang berusia di atas 50 tahun,” pungkasnya. (S-08)