AMBON, Siwalimanews – Usai upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Lapangan Merdeka Ambon, Kamis (17/8) kemarin, para mantan narapidana teroris langsung menyatakan ikrar untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Para mantan napiter yang berikrar tersebut tergabung dalam kelompok Yayasan Maluku Merah Putih. Mereka merupakan warga binaan Densus 88 Anti Teror Polri. Kegiatan tersebut dipimpin Kepala Satgas Wilayah Maluku Kombes I Wayan Sukarena dan dihadiri Katim Idensos Satgaswil Maluku Densus 88 Anti Teror Polri Iptu Irawan Rumasoreng.

Pengucapan ikrar untuk NKRI dipimpin Ketua Yayasan Maluku Merah Putih Bakti Utomo, yang juga merupakan mantan napiter.

“Kami warga binaan Densus 88 Anti Teror Wilayah Maluku mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan RI yang ke-78. Mari bersama perangi intoleransi, radikalisme, dan terorisme dari wilayah Maluku,” ujar Utomo disambut puluhan mantan napiter.

Terpisah, Utomo menyampaikan terima kasih atas atensi dari Densus 88 Anti Teror Polri yang telah melaksanakan kegiatan ini.

Baca Juga: Tahun Ini, Jalan di Terminal akan Diperbaiki

“Ini merupakan satu kehormatan bagi kami, bisa dilibatkan dalam acara pengibaran Bendera Merah Putih di 17 Agustus 2023,” ujarnya.

Menurutnya, upacara peringatan hari Kemerdekaan merupakan kegiatan yang sakral bagi bangsa Indonesia.

“Kami merasa kami sudah dianggap sebagai bagian dari NKRI yang selama ini terus terang saja kami dipandang sebelah mata atau kami dipandang miring oleh masyarakat. Makanya kami menyampaikan terima kasih. Kami dibina oleh Densus 88 wilayah Maluku begitu juga dari Kesbangpol dan juga dari TNI,” ucapnya.

Untuk menjadi bagian dari Negeri ini, Utomo juga mengajak seluruh masyarakat agar terus memupuk rasa perdamaian, persatuan dan kesatuan Indonesia, terutama di Maluku.

“Kami sudah tergabung dalam Yayasan Maluku Merah Putih, kami berharap teman-teman lain yang belum bergabung bisa bergabung dengan kami di Yayasan kami untuk kita bisa membangun negeri ini, menjaga perdamaian negeri ini, dan untuk kedepannya kita menghilangkan stigma-sigma di masyarakat, stigma-stigma miring, stigma-stigma negatif, mari kita hilangkan dengan kita lebih banyak berbuat kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat dan kegiatan keagamaan,” pungkasnya.(S-10)