AMBON, Siwalimanews – Cuaca ekstrim berupa angin dan ombak besar yang terjadi beberapa hari lalu, menyebabkan putusnya kabel penghubung dari Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 dengan sistem kelistrikan Ambon.

Kondisi tersebut menyebabkan sistem kelistrikan Ambon kehilangan daya sebesar 60 mega watt (MW).

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku Malut Adams Yogasara mengaku, sebagai langkah pengamanan, pembangkit BMPP Nusantara 1 terpaksa harus keluar dari sistem pada Minggu (8/5).

“Selanjutnya jalur kabel penghubung tersebut dilakukan pengamanan untuk menjaga aset dan mengantisipasi kerusakan yang lebih berat pada jalur evakuasi dan BMPP,” ujar Adams dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (13/5).

Tidak hanya itu kata Adams, pasca perbaikan pada kabel penghubung dari BMPP ke sistem kelistrikan Ambon, berkorelasi pada terjadinya gangguan lain pada jaringan distribusi PLN dibeberapa lokasi, disertai dengan pohon tumbang yang menimpa jaringan distribusi PLN.

Baca Juga: Otoritas Pelayaran Diingatkan Perhatikan Kondisi Cuaca

“Saat ini kami terus berupaya mempercepat pemulihan sistem kelistrikan Ambon, mulai dari perbaikan disisi penghubung BMPP dengan sistem kelistrikan Ambon, hingga perbaikan jaringan distribusi kami yang mengalami gangguan dan rusak,” ungkap Adams.

Ia mengaku, saat ini PLN juga tengah dalam proses pemindahan pembangkit tambahan ke Ambon, dengan total kapasitas sebesar 20 MW dari Surabaya dan Sulawesi, agar tidak terjadi kekurangan daya, sambil menunggu proses pemulihan selesai.

Adapun pemindahan pembangkit tersebut ke Ambon akan dilakukan secara bertahap dan direncanakan tahap pertama akan tiba di Ambon selambat-lambatnya akhir bulan Mei ini.

“Sambil menunggu proses perbaikan dan pemindahan tersebut, maka kami juga mengoptimalkan pembangkit yang ada, yakni PLTMG Ambon Peaker kapasitas 34 MW, PLTD Poka kapasitas 17,6 MW dan PLTD Hative Kecil berkapasitas 4,1 MW,” tutur Adams.

PLN juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh masyarakat, serta memohon dukungan dari masyarakat.

“Tim kami terus bekerja selama 24 jam agar dapat menghadirkan kembali pasokan listrik yang andal di Ambon seperti sedia kala. Kami juga mengajak agar masyarakat untuk tetap tenang dan bersabar sampai seluruh proses pemulihan rampung dan jaringan kelistrikan kembali normal,” pinta Adams.

Saat ini kata Adams, tercatat beban puncak pada sistem Ambon sebesar 58,0 MW dengan daya mampu pembangkit yang tersedia sebesar 55,7 MW di luar BMPP. (S-06)