Maluku Usulkan 115 Formasi CPNS dan 2934 PPPK A
MBON, Siwalimanews – Pemerintah Provinsi Maluki resmi mengusulkan 115 formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPK) sebanyak 2.934 formasi ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Formasi ini CPNS tahun 2021 sebanyak 115 formasi sedangkan pengangkatan PPPK sebanyak 2924 formasi untuk guru sedangkan PPPK pertanian sebanyak 10 formasi.
Penegasan ini disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah Maluku, Jasmono kepada Siwalima di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (7/1).
Penusulan formasi CPNS dan PPPK telah disampaikan setelah pemerintah pusat meminta kemerintah daerah melakukan revisi jumlah pegawai dan PPPK yang akan di angkat.
“setelah dilakukan revisi, formasi penerimaan CPNS dan PPPK kita serahkan pada 31 Desember sesuai batas waktu yang ditentukan,” kata Jasmono.
Baca Juga: Pemkot Jangan Cari Alasan Soal Hutang Pihak KetigaSejauh ini, kata Jasmono belum ada keputusan dari pemerintah pusat berapa formasi yang ditetapkan.
“Petunjuk teknis lanjutan kita masih tunggu, kita berharap semua yang kita usulkan diterima namun semua kembali ke pusat,” tandasnya.
Usulkan 500
Diberitakan sebelumnya, prioritaskan tenaga guru dan tenaga kesehatan, Pemprov Maluku kirim 500 formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2021 ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
“Guru bakal diangkat cukup banyak untuk tahun 2021 menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Jadi kita masih butuhkan tenaga kesehatan dan guru dan prioritasnya adalah guru honor untuk diangkat dari PPPK,” jelas Sekda Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (19/11).
Dijelaskan tahun 2019 lalu, Pemprov Maluku telah mengusulkan 500 formasi CPNS namun yang disetujui hanya 369 formasi.
“Tahun depan kita usulkan 500, semoga semuanya disetujui oleh pemerintah pusat karena sangat kita butuhkan,” terang Kasrul.
Setiap tahun banyak pegawai yang pensiun sehingga banyak tempat yang masih kosong. Yang paling diutamakan tahun depan adalah guru dan tenaga kesehatan guna mengisi sejumlah posisi bagi pegawai yang telah pensiun.
“Kita butuh mereka yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing, olehnya guru dan tenaga kesehatan menjadi prioritas dibandingkan tenaga teknis untuk formasi tahun depan,” ungkapnya.
Ditanya bagimana dengan 41 formasi yang tahun 2019 lalu tidak terisi karena tidak ada pelamar, kasrul mengaku tahun 2021 juga di usulkan kembali. “Memang tahun lalu ada formasi yang tidak terisi, olehnya kita kembali usulkan di tahun depan,” tandasnya. (S-39)
Tinggalkan Balasan