Maluku Tunda Penggunaan AstraZeneca
Vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca saat ini menjadi kontroversial tidak hanya di dunia tapi Indonesia.““Setelah sejumlah negara menghentikan penggunaan vaksin buatan Inggris itu, kini Indonesia ikut-ikutan menghentikan penggunaannya termasuk Maluku. Ironisnya, negara-negara Eropa seperti Denmark secara total hentikan penggunaan vaksin ini.“Pemerintah Denmark beralasan AstraZeneca memicu pembekuan darah pada manusia.
Di Brasil, suntikan vaksin AstraZeneca justru diberikan kepada ibu hamil, alhasil ibu mengalami stroke usai divaksin.““Pemerintah Indonesia menghentikan sementara penggunaan AstraZeneca hanya pada Batch CTMAV547.““Selama penghentian sementara, BPOM akan melakukan pengujian toksisitas dan sterilitas.“Demikian kata Juru bicara vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. Dengan begitu, AstraZeneca yang sudah terlanjur pemerintah pusat distribusikan ke Maluku otomatis dihentikan sementara penggunaannya.
Sampai sekarang pemerintah pusat belum menyampaikan alasan pasti ke Pemprov Maluku, kenapa hanya Astrazeneca batch CTMAV547 yang dihentikan sementara penggunaannya. Padahal sejumlah negara di dunia menghentikan secara total penggunaan vaksin tersebut.
Sejarah vaksin ini masuk ke Indonesia, Satgas Covid-19 sudah mewanti-wanti supaya Maluku dan beberapa daerah lain di Indonesia tidak kebagian vaksin tersebut dengan alasan minimnya tempat penyimpanan.
Masyarakat Maluku pun tahu kalau nantinya AstraZeneca tidak digunakan di Maluku. Nyatanya, pemerintah pusat tetap mendistribusikan AstraZeneca ke Maluku sampai saat ini.
Baca Juga: Penggunaan Narkoba dan Efek JeraJika pemerintah kemudian menyatakan menghentikan sementara hanya pada batch CTMAV547, maka patut dipertanyakan, ada apa dengan batch CTMAV547 ini.““Rumor yang berkembang kuat kalau pemerintah pusat menghentikan AstraZeneca batch CTMAV547 lantqran di DKI Jakarta ditemukan orang meninggal usai divaksin AstraZeneca CTMAV547.
Meskipun pemerintah pusat melalui juru bicara vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara penggunaan dan distribusi vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 merupakan bentuk kehati-hatian akan efek samping yang terjadi. Namun sikap pemerintah secara tidak langsung mempengaruhi masyarakat sehingga rasa ketakutan menghantui.
Diketahui bahwa terdapat laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga disebabkan oleh AstraZeneca Batch CTMAV547.
Penghentian sementara batch tersebut merupakan upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.
Disisi lain masyarakat kini mulai dihantui rasa ketakutan. Di Maluku vaksin ini setelah disuntik ke masyarakat seperti anggota Polri, efek samping yang dirasakan adalah meriang.
Saat ini AstraZeneca dengan kode distribusi CTMAV547 itu sudah terlanjur didistribusikan ke sejumlah kabupaten di Maluku. Vaksin yang tiba di Ambon pada 4 Mei 2021 itu kemudian didistribusikan ke Kabupaten SBB, Maluku Tengah dan Kabupaten SBT. Tiga kabupaten itu kebagian 147 vial. Tersisa di gudang penyimpanan dan belum didistribusikan sebanyak 64 vial.
Beruntung vaksin tersebut belum sempat disuntikan ke masyarakat tiga kabupaten tersebut.
Ketua Satgas Covid-19 Maluku Kasrul Selang dalam keterangannya mengaku, pihaknya hanya diperintahkan pemerintah pusat untuk tidak menggunakan vaksin AstraZeneca dengan kode produksi CTMAV547.
AstraZeneca batch CTMAV547 tiba di Ambon 4 Mei dan langsung di distribusikan ke Kabupaten Malteng, SBB dan SBT pada 7 Mei 2021.
Penundaan penggunaan hanya kepada AstraZeneca batch CTMAV547. Sedangkan AstraZeneca yang lain masih tetap digunakan atau disuntik ke masyarakat.
Kita berharap pemerintah lebih berhati-hati dan jeli terhadap penggunaan vaksin Covid-19. Jangan sampai masyarakat dikorbankan, akibat ketidakjelian pemerintah. (*)
Tinggalkan Balasan