Maluku Miskin Infrastruktur
TEMA HUT RI ke-78 tahun 2023, Terus Melaju Untuk Indonesia Maju seharusnya menjadi inspirasi bagi pemerintah untuk lebih giat lagi membangun infrastruktur di Maluku.
Sayangnya hampir di seluruh pulau di Maluku, pembangunan infrastruktur dasar belum menyentuh kebutuhan masyarakat daerah artinya, masyarakat masih hidup dalam keterisolasian yang cukup parah
Hingga kini, Maluku masih miskin di bidang infrastruktur.
Anggota Komisi III DPRD Maluku ini menyayangkan belum adanya keseriusan dari pemerintah pusat terkait dengan pembangunan infrastruktur dasar di tengah masyarakat.
Yermias mencontohkan, masyarakat di Kabupaten Buru dan Buru Selatan hingga saat ini masih berjuang melawan keterisolasian yang mengakibatkan taraf hidup menjadi rendah, akibat keterbatasan infrastruktur.
Baca Juga: HIV-AIDS dan PenanggulangannyaBahkan, ruas jalan Mako menuju Namrole yang menjadi kebutuhan masyarakat di Buru hingga saat ini masih menjadi perjuangan tanpa adanya keberpihakan pemerintah.
Pulau Seram, Kabupaten Kepulauan Tanimbar juga masih hidup dalam keputusasaan karena tidak ada sentuhan dari pemerintah. Ini yang kita sesalkan padahal kita sudah memperjuangkan hal ini.
Disisi lain pemerintah kabupaten dan kota di Maluku terkesan tutup mata dan tidak serius memperjuangkan persoalan infrastruktur.
Buktinya, kebijakan Pempus dengan mengeluarkan Inpres jalan daerah tidak ditanggapi secara serius oleh pemerintah daerah, akibatnya begitu banyak jalan dan jembatan yang tidak dapat dikerjakan.
Diharapkan, dengan momentum kemerdekaan Indonesia, pemerintah daerah semakin giat untuk melihat kebutuhan dan kepentingan masyarakat khususnya di bidang infrastruktur.
Infrastruktur atau prasarana adalah seluruh struktur dan juga fasilitas dasar, baik itu fisik maupun sosial seperti bangunan, pasokan listrik, irigasi, jalan, jembatan dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk operasional aktivitas masyarakat maupun perusahaan.
Infrastruktur merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan keberhasilan percepatan pembangunan nasional, terutama di bidang ekonomi, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju dan demokratis. Pembangunan infrastruktur juga dapat meningkatkan pemerataan pendapatan yang akan mampu menekan angka kemiskinan.
Pembangunan infrastruktur juga memberikan peranan yang sangat penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah, serta mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan tentunya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Tak hanya itu, harus dipahami pula bahwa kualitas infrastruktur berpengaruh pada standar kehidupan masyarakat, kesehatan, karena infrastruktur yang baik dan tangguh akan mampu melayani dan memfasilitasi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi dan kualitas hidupnya.
Pendekatan dalam penyediaan infrastruktur selama ini umumnya masih terpusat, berbasis teknik, dan sering gagal dalam memenuhi tujuan pembangunan sosial ekonomi.
Untuk meningkatkan manfaat pengadaan infrastruktur, diperlukan perubahan paradigma menjadi pembangunan infrastruktur berbasis Masyarakat.
Perubahan semacam itu, didukung oleh berbagai diskusi akademis dan profesional. Infrastruktur fisik semakin dilihat sebagai sistem yang menyediakan fasilitas fisik dan layanan terkaitnya untuk memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi. Ia mengatakan fasilitas dan layanan itu direncanakan dan didesain sesuai dengan dasar perencanaan dan teknik yang jelas.
Di samping itu, juga dipandu oleh prinsip kesetaraan dan keadilan yang ditujukan untuk keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan pendekatan yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam mengenali masalah infrastruktur, mengidentifikasi potensi dan sumber daya, serta menyusun perencanaan dan solusi teknis alternatif.
Hal itu dilakukan agar dapat memperluas pengetahuan mengenai pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat dan mampu memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang pengelolaan infrastruktur dan pembangunan masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan