AMBON, Siwalimanews – Mahasiswa Papua dan Papua Barat  yang tengah menimbah ilmu di Kota Ambon merasa hidupnya aman dan tentram.

Hal itu diungkapkan para mahasiswa kepada Kapolda Maluku, Irjen Pol Royke Lumowa dan jajaran dalam acara jamuan makan malam yang digelar Kapolda, Selasa (10/9) lalu.

Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Roem Ohoirat dalam rilisnya kepada Siwalima Kamis (12/9) mengatakan, jamuan makan malam yang dihelat Kapolda Maluku untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para mahasiswa asal Papua.

Ohoirat mengatakan, dalam jamuan makan malam itu, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Papua dan Papua Barat di Ambon, Erwin Abisay secara gamblang mengaku hidup di Ambon seperti di rumah sendiri. Keamanan dan kenyamanan itu dirasakan sejak mereka berada di Kota Ambon untuk menuntut ilmu.

“Kami di sini di Ambon sangat aman dan nyaman. Tidak pernah ada terjadi hal-hal yang membuat kami terganggu,” ujar Abisay.

Baca Juga: Sekda Ajak Masyarakat Bursel Berolahraga

Ia mengungkapkan, Maluku sangat berbeda dengan daerah lain di Indonesia. “Mungkin di daerah lain ada gejolak atau apapun, tapi di Maluku khususnya di Kota Ambon, tidak ada terjadi apapun, apalagi yang mengandung unsur rasis itu tidak ada,” tegasnya.

Tak hanya itu, Abisay juga turut memberikan apresiasi bagi masyarakat dan aparat keamanan khususnya kepada Kapolda dan jajarannya yang sudah memberikan jaminan keamanan kepada mereka selama berada di Maluku.

“Kami sangat berterima kasih kepada  basudara orang  Maluku khusus masyarakat  di kota Ambon, yang telah menjaga dan melindungi kami. Khusus untuk pak Kapolda dan jajarannya karena sudah bersilarurahmi dengan kami dan selalu menjaga kami selama ini,” tuturnya.

Diakuinya, selama di Ambon cukup merasa aman dan nyaman . Meski ditengah gejolak seperti yang terjadi di Surabaya dan Malang Provinsi Jawa Timur, Ambon tetaplah tempat yang sangat nyaman bagi mereka.

”Kami di Ambon, baik-baik saja, karena kami rasa kehidupan orang Ambon dan Maluku, sama saja dengan kita di tanah Papua. Orang Ambon dan orang Papua itu adik dan kakak sehingga tidak ada persoalan apapun antara warga Ambon dengan orang Papua,” pungkasnya. (S-32)