LW Lengser, Kekuatan PDIP Berkurang
AMBON, Siwalimanews – Akademisi Fisip UKIM, Melly Taihuttu mengungkapkan, pencopotan Lucky Wattimury dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Maluku otomatis akan mempengharuhi eksistensi partai itu kedepan.
Terutama, kata Taihuttu, kekuatan PDIP Maluku dalam pemilihan Legislatig, Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah akan berkurang, sebagai ketokohan seorang LW di Kota Ambon khususnya sangat kuat dan tidak perlu diragukan lagi.
“Sangat berpengaruh seorang Lucky Wattimury memiliki basis massa yang tidak bisa dibendung,” tegas Tahittu saat diwawancarai Siwalima melalui telepon selulernya, Senin (10/10).
Walau demikian kata Taihuttu, sebagai petugas partai maka setiap kader dan fungsionaris harus mematuhi setiap keputusan yang diturunkan oleh DPP, sebab DPP memiliki kewenangan untuk mengatur proses Lucky Wattimury.
Bahkan, katanya, Ketua DPD PDIP Maluku sekalipun tidak memiliki kewenangan untuk mengintervensi jika DPP telah berkomitmen untuk melakukan perombakan terhadap komposisi kader dalam pimpinan DPRD.
Baca Juga: Walikota Instruksikan Tertibkan Preman Pasar“Mekanisme apapun tergantung keputusan DPP dan sebagai kader dan fungsionaris harus tunduk dan loyal, tidak ada pilihan lain,” ujar Tahitu.
Olehnya, Tahitu pun meminta semua kader dan fungsionaris partai baik ditingkat PAC, DPC maupun DPD untuk menjaga kesolidan dalam partai, sebab jika kegaduhan dan pembelahan kubu terjadi maka justru merugikan partai dalam momentum demokrasi 2024 mendatang.
Terpisah, akademisi Fisip Unpatti Victor Ruhunlela menegaskan, pergantian Lucky Wattimury dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Provinsi Maluku merupakan kewenangan dari DPP PDIP yang tidak dapat diganggu gugat.
Menurutnya, proses pergantian dalam organisasi partai politik manapun itu menjadi kewenangan yang dilakukan DPP, artinya DPP mungkin saja setelah melakukan proses evaluasi memandang perlu adanya restrukturisasi dalam tubuh DPD PDIP Maluku, maka itu kewenangan sepenuhnya dari DPP.
“Memang akan ada dampak yang terjadi karena masing-masing orang melihat berbeda-beda, sebab ada pengikut yang merasa bahwa pasti tidak akan menyetujui ketika proses pergantian terjadi, tapi itu keputusan DPP yang tidak dapat ditentang,” tegas Ruhunlela.
Kata Ruhunlela, DPP mungkin saja telah memperhitungkan jika masih ada dua tahun kedepan untuk kembali merebut kepercayaan masyarakat, maka pergantian lebih awal sebelum mendekati tahun pemilu dipandang sebagai langkah yang tepat.
“Kita tidak tahu keiinginan DPP untuk mengganti Ketua DPRD ini apa, tapi sangat disayangkan ketika tidak ada pelanggaran tiba-tiba dilakukan proses pergantian,” ujar Ruhunlela.
Apalagi, dalam tubuh PDIP sendiri terdapat beberapa orang yang dapat diperhitungkan kualitasnya, misalnya Benhur Watubun dan Edwin Huwae yang juga telah mengalami proses pergantian sebelum Lucky Wattimury, yang memiliki kekuatan untuk mengkonsolidasikan internal partai.
Ruhunlela menegaskan, dampak dari diterbitkannya keputusan pergantian Ketua DPRD akan dipengaruhi oleh kemampuan orang-orang didalam tubuh PDIP untuk bisa cepat kembali mendapat kepercayaan masyarakat kembali.
Tolak Berkomentar
Sementara itu, Benhur Watubun dan Lucky Wattimury yang dikonfirmasi enggan memberikan keterangan terkait dengan informasi SK pergantian yang telah dikantongi DPD PDI-P Maluku.
Terpisah, anggota DPRD Maluku, Jemmy Jafet Pattiselano yang dikonfirmasi Siwalima melalui telepon selulernya, Senin (10/10) belum berani berkomentar.
“Nanti saja ya kalau memang sudah ada, katong belum tahu informasi itu. Kami belum tahu,” ujarnya.
Ketika ditanyakan bahwa dirinya juga ditunjuk menjadi bendahara DPD Maluku, Pattiselano mengungkapkan, tidak mengetahui hal itu.
“Saya tidak tahu, itu tidak benar,” ujarnya.
Ia mengakui beredar informasi diberbagai media terkait pergantian LW dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Maluku, namun dirinya mengetahui hal itu.
“Itu isu yang beredar di media seperti itu, tetapi saya tidak mengetahuinya,” tegasnya.
SK Segera Turun
Jabatan Ketua DPRD Maluku yang kini dijabat Lucky Wattimury tak lama lagi akan diganti sohibnya, Benhur Watubun.
Informasi beredar, Watubun saat ini sudah berada di Jakarta dan akan menemui DPP PDIP untuk mengambil SK pergantian tersebut.
“Informasinya pak Benhur sudah di Jakarta untuk mengambil SK,” jelas sumber terpercaya Siwalima, Sabtu (8/10).
Skenario DPP itu jabatan ketua fraksi yang dipegang Benhur, akan diisi oleh Jemmy Jafet Pattiselano. Pattiselano bahkan digadang-gadang akan menjadi bendahara mengganti Wattimury.
Sumber tadi menyebutkan, Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri telah menyetujui Benhur menggantikan LW sapaan akrab Lucky sebagai Ketua DPRD Maluku. Bahkan komposisi baru pun juga sudah disetujui.
Sayangnya, hingga berita ini naik cetak, Benhur belum berhasil dihubungi. Beberapa kali dikontak, telepon genggamnya dalam keadaan tidak aktif.
Sebelumnya, informasi mengenai pencopotan mantan Ketua DPRD Kota Ambon ini sudah beredar di publik sejak awal Oktiber lalu.
Salah satu penyebabnya, adalah santernya sorotan media massa terhadap kasus yang dituduhkan kepada mantan Ketua DPC PDIP Kota Ambon itu.
Pantauan Siwalima di DPRD Maluku sejak sepekan lalu, sebagian besar anggota dewan ikut membahas isu pencopotan sohib mereka. Para kulit tinta yang sesehari bertugas di sana juga mulai menguliti persoalan dimaksud.
Ada Skenario
Hampir sepekan berdiam diri, Lucky Wattimury akhirnya angkat bicara menanggapi saling sikut di internal PPDIP Maluku, hingga isu pencopotannya sebagai Ketua DPRD Maluku.
Lucky menilai, langkah politik yang tidak elok dan cenderung melukai teman sendiri tidka baik dan merusak partai.
Insting politiknya akhirnya berhenti manakalah pada pekan kemarin, tepatnya di Kantor DPRD Maluku, politisi senior PDIP itu membaca gerak tubuh sejumlah aktivis muda dan pangkuan sejumlah oknum internal PDIP Maluku.
Menurutnya, ada skenario merebut jabatan Ketua DPRD Maluku dari tangannya, sebab, awalnya pinjaman uang menjadi isu utama. Tapi kemudian bergeser ke isu lain, yakni pergantian Ketua DPRD Maluku.
“Dua isu ini memang berbeda, tapi punya kaitan. Pergeseran isu ini dapat dimengerti, sebab masalah pinjaman uang telah berhasil diselesaikan secara kekeluargaan dan damai, termasuk pencabutan laporan di kepolisian. setelah saya bertemu langsung dengan saudara Ongen dan pengacarannya, kita berhasil memetakan masalah, bagaimana kronologisnya termasuk tahapan penyelesaian yang sudah dan akan dilakukan. tapi yang pasti adalah, didalam otak pembuat skenario isu pinjaman uang antara beta dan Abdul Wahan Latuamuri harus dijadikan sebagai alat untuk menjatuhkan saya sebagai Ketua DPRD Maluku,” tandas Lucky dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalima, Kamis (6/10) malam.
Diakui, selama ini dirinya diam dan tidak pernah mengklarifikasi berita yang ada di media massa. hal itu lantaran waktu yang tersedia dipergunakan untuk merenung dan mengamati siapa aktor intelektual yang bermain, termasuk memanfaatkan jaringan untuk bekerja guna mendapatkan data dan fakta.
“Faktanya adalah pada hari Sabtu, 17 September 2022 sekitar pukul 18.00 WIT atau pukul 6 sore di tangga Kantor DPRD Maluku ada tiga teman dekat saya dan yang lain bertemu. kita lalu membahas salah satu masalah yang menjadi perhatian publik adalah bagaimana menjadikan pinjaman uang sebagai berita utama dan viral di media. katanya ini ada skenario, dimana nanti pada Senin ada berita tentang isu pinjaman uang itu. dan ternyata benar, pada Senin ada pemberitaan tentang peminjaman uang. Tujuannya supaya ada opini publik dan internal PDIP, termasuk DPP menilai beta selaku Ketua DPRD Maluku berikut politisi PDIP, telah mencemarkan nama baik partai dan segera dicopot dari jabatannya,” bebernya.
Masih kata dia, tidak hanya dirinya sebagai Ketua DPRD Maluku yang menjadi sasaran, melainkan informasi yang beredar, kalau ada oknum-oknum yang mengatur tahun 2024 mendatang, dirinya tidak bisa maju dalam kontestasi calon Walikota Ambon.
Pasalnya, beredar kabar apa calon lain di luar PDIP yang akan diperjuangkan maju sebagai calon Walikota Ambon.
“Nah fakta lainnya, sebagai gerakan untuk menjatuhkan beta dari Ketua DPRD Maluku, yakni mengajak sekelompok anak muda atau aktivis untuk menjalankan aksi demo. jaringan saya dikalangan organisasi pemuda mengingat saya bahwa ada aktor intelektual yang bergerilya mengajak sesama aktivis untuk melakukan demo. Isunya adalah Lucky Wattimury tidak layak pimpinan DPRD Maluku, karena terlibat hutang piutang. tujuan demi adalah membentuk opini publik secara terus-terusan, sehingga ada alasan melaporkan kepada DPD berikut tindakan DPP mengantikan Ketua DPRD. Jujur, waktu dengar cerita tersebut dari teman-teman, beta diam seribu bahasa, kok bisa begitu. beta kemudian memberikan nasehat kepada adik-adik aktivis itu supaya ke depan jadi pemimpin yang beretika dan bermartabat, jangan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Tapi gunakan cara-cara yang etis,” ungkapnya. (S-20)
Tinggalkan Balasan