AMBON, Siwalimanews – Setelah melawati Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap I dengan pencapaian target yang tidak terlalu memuaskan, PSBB Tahap II yang dilaksanakan pemkot kini cukup membuahkan hasil.

Pasalnya dalam masa PSBB Tahap II yang dilaksanakan pemkot, khususnya target pada bidang pengawasan fasilitas umum cukup memuaskan.

Koordinator Bidang Fasilitas Umum Richard Luhukay menjelaskan, berdasarkan data yang ada pada pihaknya bahwa penerapan PSBB tahap II ini menunjukkan ada peningkatan masyarakat dalam hal ini para pelaku usaha baik di pasar pusat kuliner malam sebagian besar mulai taat.

“Ada tiga indikator penting yang jadi acuan pelaksanaan pengawasan pada bidang ini yakni, jumlah toko dan sejenis yang tidak diperbolehkan beroperasi termasuk yang berada di dalam pasar selama PSBB, serta kuliner malam yang mentaati jam operasional selama PSBB,” rinci Luhukay saat dihubungi Siwalimanews melalui telepon selulernya.

Untuk setiap indikator tersebut kata Luhukay memiliki target masing-masing sesuai dengan data jumlah toko dan kuliner malam yang ada pada bidang ini. Untuk indikator pertama ditargetkan sebanyak 220 unit, namun yang baru terealisasi sebanyak 215 atau 97,73%, sementara indikator kedua ditargetkan 297 unit, namun yang telah terealisasi 268 atau 90,24%, sementara indikator ketiga yang ditargetkan 283 unit namun terealisasi 260 unit atau 91,87%.

Baca Juga: Banyak Kasus Mandek, DPRD Ingatkan BPKP Serius

Pencapaian ini, dikarenakan kesadaran masyarakat terkait dengan penerapan PSBB di Kota Ambon sudah sangat membaik, itu terbukti dengan semakin minimnya pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah pelaku usaha.

“Ini bukti bahwa pada PSBB jilid II cukup memuaskan dalam artian tingkat kepatuhan masyarakat sudah mulai tinggi ini juga dibuktikan dengan target atau realisasi yang kami taruh cukup memuaskan,” tuturnya.

Ditambahkan, penerapan PSBB merupakan pembatasan pergerakan orang yang tujuannya sangat baik dalam membantu proses penurunan angka pasien terkonfirmasi di Kota Ambon.

“PSBB ini pembatasan pergerakan orang. Ini sebenarnya memberikan manfaat besar dalam artian dengan adanya hal ini menjadi catatan penting bagi pemkot sebagai bahan evaluasi yang nantinya juga menunjang penyelasaian proses penanganan Covid-19 di Kota Ambon,” ucapnya.

Ia berharap dengan angka kepatuhan yang hampir mencapai target iniilah mudah-mudahan Kota Ambon yang saat ini berada di zona orange akan masuk pada zona kuning, dan ini merupakan kerja keras dari semua pihak. (Mg-6)