AMBON, Siwalimanews – Setelah diguyur hujan seharian, longsor kembali terjadi di sejumlah titik di Kota Ambon. Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun demikian korban materil dipastikan dialami warga dalam peristiwa tersebut.

Kepala Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Demy Paays yang ditemui di Balai Kota Ambon, Kamis (16/7) mengungkapkan, data terakhir yang diterima pihaknya terdapat selapan titik longsor  tersebar di dalam Kota Ambon. “Jadi longsor tersebar di kawasan Mangga Dua satu titik, Soya satu titik, Batu Meja satu titik dan Karpan lima titik,” jelas Paays.

Dikatakan, pasca bencana itu, BPBD Kota Ambon langsung ta­-nggap darurat sekaligus membe­rikan bantuan kepada korban longsor. Selain bantuan tanggap darurat, bantuan makanan siap saji juga telah diberikan kepada para korban dari Dinsos.

Longsor di 10 Titik

Sebelumnya diberitakan, dua hari diguyur hujan sejak Senin (29/6) hingga Selasa (30/6), Kota Ambon dikepung longsor di 10 titik. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tapi kerugian materil diperkirakan capai ratusan juta akibat sejumlah rumah dan talud rusak parah.

Baca Juga: Sungai Waetina Meluap, Akses ke Desa Waefusi Terputus

Data BPBD Kota Ambon menyebutkan, terdapat sepuluh titik peristiwa longsor tersebar di sejumlah wilayah di Ambon. Wilayah yang paling parah terjadi longsor dan nyaris meluluh­lan­takan rumah warga di kawasan Skip, Kecamatan Sirimau.

Selain itu, longsor juga ditemukan terjadi di kawasan Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Hative Kecil, Batu Merah, Batu Meja, Soya, Kelurahan Waihoka, Kelurahan Urimessing, Mangga Dua dan kawasan Hunut Kecamatan Teluk Ambon.

“Jadi data sementara itu kurang lebih ada 10 titik terjadi longsor, dimana yang paling besar itu di kawasan Sirimau. Selanjutnya di Nusaniwe karena disini terjadi longsor di beberapa titik baik di desa maupun kelurahan. Lalu ada juga di Hative Kecil, dimana akibatnya sejumlah rumah mengalami ke­rusakan. Selanjutnya Batu Meja, lalu Batu Merah terdapat longsor antara Batu Merah dan Kelurahan Amantelu dan Skip,” jelas Kepala Badan Penang­gu­langan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Demmy Paays kepada Siwalima Selasa (30/6).

Paays mengatakan, untuk kawasan terparah ada di Skip. Kawasan ini sejumlah rumah terancam. Jika tidak segera tertangani dampaknya meluas dan bisa terjadi longsor susulan.

Untuk memperkecil luasan longsor, BPBD langsung ke tem­-pat kejadian perkara melakukan tanggap darurat sekaligus menyerahkan bantuan terpal.

“BPBD sudah lakukan tanggap darurat guna meminimalisir me­-luas­nya tanah longsor, disamping membantu membersihkan lokasi yang dipenuhi dengan sejumlah material tanah. Kita juga sudah bantu berikan terpal dan sekop sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” ungkapnya.

Akibat hujan mengguyur Ambon tidak hanya terjadi longsor tapi ban­jir di kawasan Batu Merah. Di sini karena merupakan dataran rendah, olehnya ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, terjadi genangan air setinggi perut orang dewasa.

“Sebenarnya banjir di Batu Merah itu karena dataran rendah sehingga tegenang air. Hampir setiap tahun kalau hujan kawasan ini menjadi langganan air tergenang sekitar perut orang dewasa,” tutur Paays. (Mg-6)