AMBON, Siwalimanews – Direktur Lumbung Informasi Rakyat Maluku, Yan Sariwating menegaskan, Dinas PU Maluku yang paling bertanggung jawab terhadap proyek Penataan Kawasan dan Rehabilitasi Gedung Islamic Center yang diduga fiktif.

Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 3,010,000,000,00, namun kenyataannya proyek tersebut fiktif, maka  kejaksaan dan kepolisian harus mengusutnya, sebab sangat disayangkan proyek tersebut tak dikerjakan alias fiktif.

“Beta kira musti ada tindakan hukum. Dan sudah harus mendapatkan perhatian dari aparat penegak hukum yaitu kejaksaan dan kepolisian,” jelas Sariwating.

Sariwating juga minta kejaksaan dan kepolisian untuk segera mengambil tindakan hukum terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat. Pasalnya proyek yang sudah dianggarkan dan anggarannya telah cair 100 persen, namun sayangnya di lapangan pekerjaan itu tidak ada.

Tindakan demikian, sudah masuk dalam unsur korupsi, karena uang negara sudah dicairkan, namun pekerjaan di lapangan tidak ada.

Baca Juga: Akademisi: Jaksa dan Polisi Segera Usut Proyek Fiktif PU Maluku

“Ini kan anggaran sudah ada. Sudah cair lagi. Tetapi pekerjaan tidak ada, itu berarti sudah ada niat jahat disitu dengan mengambil dana itu, sehingga tidak diperuntukan bagi pekerjaan proyek ini, sehingga sudah harus ada tindakan hukum,” ucapnya.

Menurutnya, aparat penegak hukum sudah harus bergerak mengusutnya, bahkan tidak perlu menunggu ada laporan masyarakat, sebab ini karena sudah dipublikasikan, sehingga bisa dilakukan proses penyelidikan awaln di lapangan.

Sementara itu,  Wakil Ketua DPDR Maluku, Aziz Sangkala belum berani berkomentar banyak, sebab ia  harus mengecek dulu dengan pasti, apakah proyek sebelum memberikan komentar.

“Kita harus mengetahui hal yang pasti dulu,untuk bisa memberikan komentar soal masalah ini. Kita kan ada pengawasannya ke dewan,” ujarnya kepada Siwalimanews di Baileo Rakyat Karang Panjang Ambon, Senin (15/3).

Kendati demikian, politisi PKS ini berjanji akan mencari tahu, mengapa  proyek rehabilitasi Gedung Islamic Center belum dilakukan.

“Kita akan coba lihat terkait dengan Islamic Center, apakah proses sudah ada, kemudian pemenang tender PT apa yang ditunjuk, lalu kita akan cari tahu kenapa program itu belum dijalankan,” janjinya.

Direktut PT Erloom Anugera Jaya, Joko Waluyo yang dikonfirmasi Siwalimanews, Senin (15/3) beberapa kali melalui telepon selulernya, namun tidak aktif. (S-19/S-51)