AMBON, Siwalimanews – Laut Banda kembali diguncang gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 4.7 pada Kamis (7/9)  sekitar pukul 07.09 WIT.

Sementara Maluku Barat Daya juga diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 4,7 Kamis (7/9) sekitar pukul 10.53 WIT.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa yang melanda laut banda berada di koordinat 6.88 Lintang Selatan dan 129.22 Bujur Timur di kedalaman 154 km.

Seperti dikutip siwalima dari bmkg.go.id gempa yang mengantam MBD berpusat di laut tidak berpotensi tsunami.

Lokasi gempa berada pada koordinat 7.07 derajat Lintang Selatan dan 129.47 derajat Bujur Timur. Gempa berjarak 221 Km dari Timur laut Maluku Barat Daya.

Baca Juga: Usia 448 tak Mudah, Bodewin Sukses Bangun Ambon

“221 Km timur laut Maluku Barat Daya. Kedalaman 102 km,” kata BMKG.

Belum ada informasi terkait dampak gempa MBD. Begitu juga dengan ada atau tidaknya kerusakan dan korban jiwa.

“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” lanjut BMKG.

Pusat di Banda

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi dengan kekuatan 6,4 skala richter menghantam Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (29/8) sekitar pukul 13.34 WIT.

Kekuatan gempa terasa mulai Saumlaki, Waipirit, Tual, Masohi, Geser, Dobo, Labuang hingga ke Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di koordinat 5,54 Lintang Selatan dan 130, 04 Bujur Timur.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam rilis yang diterima Siwalima, kemarin menyebut lokasi gempa berada di laut dengan jarak 279 Km arah Tenggara Maluku Tengah pada kedalaman 221 km.

“Memang kuat guncangan tapi hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” terang Daryono. Dijelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah.

Gempa terjadi akibat adanya aktivitas tarikan ke bawah (slab pull) subduksi Banda. “Hasil analisis, mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault),” terangnya.

Kekuatan gempa menurutnya berdampak dan dirasakan di daerah Banda dan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan skala intensitas II-III MMI. “Ketika berada dalam rumah, getaran sangat terasa,” ungkapnya.

Kuatnya goncangan gempa juga terasa sampai ke Waipirit, Tual, Masohi, Geser, Dobo, Labuang dan Sorong  dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

BMKG juga melakukan monitoring sejak gempa pertama terjadi pukul 13.34 WIT hingga pukul 14.00 WIT, namun tidak ada tanda-tanda adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). (S-09)