AMBON, Siwalimanews – Pasca peristiwa pembatasan waktu saat konser para musisi Maluku, diantaranya Ebeng Acom dan Justy Aldrin Cs, serta musisi lokal asal Maluku lainnya, dalam acara yang digelar Kantor Bahasa Maluku, di Lapangan Merdeka Ambon, Sabtu (3/12) malam kemarin, saat ini viral dengan hashtags #Kecewa.

Kekcewaan yang dismapaikan para musisi serta warga kota ini, pasalnya, Ambon yang dikenal sebagai kota musik atau Ambon City of Music, justru membatasi musisi-musisi lokal dalam berkarya dengan cara yang tidak elegan alias tidak sopan.

Pasalnya, para musisi sebagai pihak yang diundang dalam acara tersebut, tidak mengetahui hal-hal lain yang menjadi tanggungjawab panitia, namun diberhentikan saat hendak performance.

Menyikapi hal itu, anggota Fraksi Partai Gerindra di DPRD Kota Ambon Christianto Laturiuw menyesesalkan peristiwa tersebut.

Menurutnya, peristiwa itu menandakan, pemerintah tidak memberi ruang bagi para musisi lokal untuk mengembangkan bakat mereka dalam bidang musik. Bahkan peristiwa itu juga bertolak belakang dengan status Ambon sebagai City of Music.

Baca Juga: Pemkab Aru Launching Aplikasi Siaga

“Supaya kita tidak hanya menyandang status Ambon City of Music tapi ruang gerak dan pengembangan kreativitas musik oleh kaum milenial malah dibatasi,” tandas Laturiuw kepada, wartawan di Baileo Rakyat Belakang Soya, Senin (5/12).

Ia mengaku, memang ikon dari status Ambon City of Music, sejauh ini belum terlihat jelas konsepnya, dalam artian, dengan status itu, pemerintah seharusnya memberikan ruang gerak yang terbuka terhadap pengembangan musik di Kota Ambon.

“Kalau sekarang ada banyak keluhan terkait pembatasan musik itu patut dipertanyakan. Karena sampai saat ini kita belum lihat ikon yang jelas terkait dengan letak, dimana Ambon City of Music itu? tapi mereka tidak berikan ruang untuk pengembangan musik,” tandasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Ebeng Acom,  Justy Aldrin dan Toton Caribo cs kecewa, setelah penampilan mereka dihentikan aparat kepolisian saat Festival Tunas Bahasa 2022, yang berlangsung Sabtu kemarin. Kekecewaan mereka lantaran tak bisa tampil sepenuhnya menghibur warga Kota Ambon.

“Ini kita kedua kali datang ke Ambon dan acara kita tidak jalan. Ya Kita tidak tahu bagaimana lagi kita menyuarakan isi hati. Sedangkan kita melakukan karya dengan bahasa Maluku. Tapi jujur dari dalam hati sangat kecewa,” kata Justy Aldryn usai meninggalkan panggung di Lapangan Merdeka Ambon kemarin.

Bahkan kekecewaan para musisi anak Maluku ini juga disampaikan melalui media sosial.(S-25)