AMBON, Siwalimanews – Situasi Kamtibmas di dua negeri bertetangga Latu dan Hualoy Keca­matan Amalatu, Kabu­paten Seram Bagian Ba­rat (SBB) saat ini kon­dusif. Meski begitu, apa­rat keamanan baik TNI maupun Polri tetap di­siagakan di perbatasan kedua negeri.

Hal itu diungkapkan Kapolres SBB, AKBP Bayu Tarida Butar Butar kepada Siwalima melalui telepon selulernya Jumat (27/3). Menurut­nya, pihaknya bersama pemerintah kabupaten terus berupaya untuk kedua negeri bertetangga tidak terlibat lagi dalam konflik dan hidup damai serta tentram, apalgi ditengah mewabahnya Covid-19.

Saat ini kata Butar-Butar, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama, personil TNI dan Polri terus disiagakan di perbatasan dua negeri bertetangga itu.

“Kita masih siagakan personil baik TNI maupun Polri di perbatasan ya. Situasi keamanan kondusif, aman terkendali,” tegas Butar-Butar.

Anggota DPRD Provinsi Maluku daerah pemilihan SBB, Turaya Samal meminta Pemkab SBB untuk segera mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik horisontal antara kedua negeri bertetangga itu.

Baca Juga: Warga Serbu Masker, Polisi Turun Tangan Tertibkan

”Pada prinsipnya kita menginginkan untuk konflik itu tidak berlanjut, Pemkab SBB mestinya mencari langkah tepat untuk selesaikan konflik, sehingga tidak berkepanjangan,” tandas Turaya.

Dikatakan, seandainya Pemkab SBB sudah mengambil langkah tegas dan tepat, mungkin saja konflik Latu-Hualoy  sudah selesai, apalagi konflik bukan baru pertama, melainkan sudah berulang kali. Sayangnya tidak ada langkah tegas dari pemkab untuk menyelesaikannya.

1 Orang Luka

Untuk diketahui, masyarakat kedua negeri Latu-Hualoy kembali terlibat bentrok Kamis (26/3), alhasil satu orang warga Latu mengalmi luka-luka. Bentrok antar kedua negeri itu tidak main-main, sebab terjadi baku tembak dengan senjata api maupun bom rakitan di wilayah perbatasan sekitar pukul 06.00 WIT. Informasi yang dihimpun Siwalima di tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan,  rentetan tembakan dan ledakan bom rakitan semakin membuat tegang kedua warga sejak pagi hari.

Satu orang warga Latu diketahui berinisial FR mengalami luka tembak di bagian dada kanan dan luka di bagian bawah dada kiri persis di perbatasan Negeri Latu dan Hualoy.

Peristiwa itu sempat mengakibatkan arus lalu lintas Trans Seram lumpuh total. Suasana kedua negeri dibuat tegang lantaran kedua warga saling serang menggunakan senjata tajam, senjata api dan bom rakitan.

Salah satu warga  yang enggan namanya dikorankan di TKP mengaku, bentrok dipicu lantaran beberapa hari belakangan ini, warga kedua negeri bertetangga  terganggu dengan bunyi ledakan bom dan tembakan senjata api rakitan di wilayah perbatasan yang diduga dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK), pasca penarikan Satgas TNI BKO 136 Tuasakti yang bertugas di wilayah perbatasan kedua negeri.

Terjadi aksi pelemparan batu dan bunyi ledakan bom molotov hampir tiap hari, sehingga saling curiga dan saling tuding diantara kedua warga. Tidak tahan dengan aksi adu domba yang dilakukan OTK melalui tembakan dan pelemparan bom molotov di perbatasan, kedua warga akhirnya saling menyerang dengan menggunakan senjata tajam seperti parang dan tombak.

Beruntung TNI dan Polri tanggap dan sigap, dimana sekitar pukul 08.00 WIT, kehadiran aparat gabungan itu langsung menghalau massa yang saling menyerang. Aparat gabungan berhasil memukul mundur masyarakat yang menyerang di wilayah perbatasan.

Kapolres SBB, AKBP Bayu Tarida Butar Butar yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan, situasi keamanan di kedua negeri bertetangga sudah dapat dikendalikan.

Menurutnya, pihaknya bersama TNI sudah melakukan pendekatan-pendekatan dengan kedua warga, dimana jalur Jalan Trans Seram yang tadinya sempat lumpuh total sudah dibuka lagi dan aktivitas kendaraan sudah kembali normal.

“Iya benar tadi sempat terjadi salah paham antara kedua negeri bertetanga Latu dan Hualoy. Tapi situasi keamanan di kedua negeri sudah membaik. Aparat TNI/Polri sudah berhasil mengendalikan situasi. Jalan Trans Pulau Seram yang sempat terganggu  kini bisa difungsikan kembali. Warga dan kenderaan sudah bisa melintasi jalan yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram itu,” jelas Butar- Butar.

Hingga berita ini diturunkan, Butar-Butar mengaku situasi keamanan sudah dikendalikan, namun begitu aparat keamanan dari TNI dan Polri masih siaga di wilayah berbatasan kedua negeri untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

“Personil TNI dan Polri masih disiagakan di kedua negeri. Ini kita kerahkan untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” ungkap Butar-Butar. (S-48/Mg-4)