Lagi, Satu Pasien Covid Meninggal di RSU Namlea
NAMLEA, Siwalimanews – Ny Kasiah (46) pasien Covid-19 meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Namlea, Kamis (15/7) sekitar pukul 05.37 WIT dini hari.
Dengan meninggalnya pasien ini, maka tercatat dalam sepekan terakhir sudah ada tiga pasien Covid-19 meninggal dunia di RSUD Namlea. Ketiganya masing-masing Ny Muariah (52), Mendi (43) dan Ny Kasiah (46).
Pasien atas nama Ny Mursiah sesuai hasil pemeriksaan laboratorium dengan metode rapid test antigen yang hasilnya keluar pada 8 Juli lalu dinyatakan positif oleh dr Selvie Liemena.
Namun setelah divonis positif, pihak keluarga membawa kabur pasien dari RSUD Namlea. Nantinya pada 9 Juli sore, pasien ini diketahui meninggal dunia di Unit 14 Savanajaya dan langsung dimakamkan pada hari itu juga.
Semenyara pasein atas nama Mendi Yani pada 9 Juli pukul 20.00 WIT meninggal dunia di RSUD dan dimakamkan dengan protap Covid-19, pukul 01.00 Wit tengah malam.
Baca Juga: Simanjuntak Akui TPU Covid Mampu Tampung 600 JenazahHumas Satgas Covid Kabupaten Buru, Rusdianto Jainahu saat dikonfirmasi Siwalimanews, Kamis (15/7) membenarkan kalau, Ny Kasiah ibu rumah tangga asal Desa Debowae (Unit 18), Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, meninggal di RSUD Namlea, pada kamis subuh.
“Saat ini masih tersisah 6 pasien Covid yang dirawat di RSUD Namlea. Rata-rata masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas, batuk, maag dan demam,” urainya.
Sementara itu informasi yang berhasil dihimpun Siwalimanews di RSUD Namlea menyebutkan, almarhuma Ny Kasiah tercatat masuk rumah sakit pada Senin (12/7) Pukul 16.00 WIT dengan keluhan, keluhan sesak napas dan batuk.
Setelah tim dokter melakukan pemeriksaan serta rontgen dan swab antigen terhadap pasien, hasilnya dinyatakan positif Covid-19, sehingga pasien dipindahkan ke ruang isolasi pada keesokan harinya, Selasa (13/7).
Hanya saja setelah berada di ruang isolasi kondisi pasien kembali memburuk. Pasien mengalami penurunan kesadaran dan tak bernafas bernafas dan pada Kamis (15/7) Pukul 05. 37 WIT, pasien dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter.
Setelah meninggal, tim dokter kemudian memberitahkan kepada pihak keluarga terkait kondisi penyakit yang dialami oleh pasien, dimana hasil rontgen pasien dinyatakan positif. Namun sampel sweb tenggorokon untuk uji coba PCR , sampai dengan saat ini hasilnya belum juga keluar.
Sambil menunggu hasil akhir, pihak keluarga tidak berkeberatan ibu mereka dimakamkan dengan protokol Covid-19 di desanya. Setelah mendapat persetujuan keluarga, pada pukul 11.20 WIT dilakukan pemulasaran jenazah dan disholatkan.
Kemudian pada pukul 13.40 WIT, jenazah dibawa ke TPU Desa Debowae dengan menggunakan mobil ambulance RSUD untuk dimakamkan.(S-31)
Tinggalkan Balasan