Lagi, Mahasiswa Demo Pelni Ambon
AMBON, Siwalimanews – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Maluku kembali melakukan aksi demo di Kantor PT Pelni Cabang Ambon, Kamis (5/3).
Puluhan mahasiswa tiba di Kantor PT Pelni sekitar pukul 11.00 WIT, dibawa pimpinan Ketua PMII Maluku, Inda Ulfa Mansyur.
Mereka membawa mobil pick up lengkap dengan sound system untuk berorasi. Tidak hanya itu, pendemo yang berjumlah sekitar 20 orang itu juga membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan, pimpinan Pelni harus minta maaf kepada PMII, pecat pimpinan Pelni Cabang Ambon, kami anggota dan kader PMII tersakiti oleh pernyataan yang disampaikan oleh pimpinan Pelni.
“Kami meminta agar pimpinan PT. Pelni Cabang Ambon, Samto segera minta maaf kepada PMII,” teriak Inda Ulfa Mansyur dalam orasinya.
Ia tidak puas atas pemukulan terhadap kader PMII di pelabuhan Yos Sudarso beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh pegawai Pelni, sehingga menyebabkan sejumlah barang korban hilang dan rusak.
Baca Juga: Izin CV SBM Dicabut Pemkab SBTOlehnya pimpinan PT. Pelni Cabang Ambon harus meminta maat kepada PMII, baik secara pribadi maupun secara kelembagaan melalui media cetak, elektronik maupun online.
“Kalau dalam waktu 1×24 jam ini tidak direspon, kami selaku PMII Maluku akan menyurati dan meminta kepada pimpinan pusat PT. Pelni Persero untuk memecat pimpinan PT. Pelni Cabang Ambon,” ancamnya.
Mansyur juga mengancam untuk mendatangkan massa lebih besar lagi untuk mendesak pimpinan Pelni pusat mencopot pimpinan Pelni Cabang Ambon, apabila tidak merespon semua tuntutan mereka.
“Apabila tidak merespon tuntutan kami, maka melakukan aksi dengan melibatkan seluruh anggota dan kader dari seluruh cabang PMII seluruh Maluku,” tandasnya.
Sekitar pukul 13.30.WIT pimpinan PT. Pelni Cabang Ambon, Samto menemui para pendemo untuk berkomunikasi.
Melihat kedatangannya, Ketua PMII Maluku kemudian membacakan tuntutan mereka yakni pertama, meminta kepada pimpinan PT. Pelni Cabang Ambon untuk segera mengklarifikasi dan meminta maaf kepada PMII secara kelembagaan terkait dengan pernyataan pimpinan PT Pelni Cabang Ambon
Kedua, apabila dalam waktu 1×24 jam tidak mengklarifikasi dan meminta maaf kepada PMII secara kelembagaan melalui media cetak, elektronil maupun media online. Ketiga, apabila dalam waktu 1.x24 jam tidak ada etika dan tanggapan baik dari pimpinan Pelni Cabang Ambon maka PMII akan menyurati dan meminta kepada pimpinan pusat PT Pelni Persero untuk memecat pimpinan PT.Pelni Cabang Ambon.
Empat, apabila pimpinan PT Pelni Cabang Ambon, tidak merespon apa yang tertera pada poin 1, 2 dan 3 maka PMII Maluku akan melakukan aksi dengan melibatkan seluruh anggota dan kader dari seluruh cabang PMII seluruh Maluku.
Lima, meminta pertanggungjawaban pimpinan PT. Pelni Cabang Ambon, untuk menganti rugi kehilangan dan kerusakan barang kader PMII saat kejadian di pelabuhan Ambon. Enam mendesak pimpinan PT. Pelni Cabang Ambon memberikan sanksi sesuai UU yang berlaku kepada oknum-oknum pegawai PT Pelni Cabang Ambon yang tidak melakukan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat
Tujuh, apabilah pimpinan PT. Pelni Cabang Ambon tidak mengubris pernyataan sikap ini maka pengurus koordinator cabang PMII Maluku akan menyurati pengurus besar PMII pusat untuk mengeluarkan surat seruan untuk seluruh kader PMII se-Indonesia untuk melakukan aksi di semua daerah yang memiliki kantor Pelni.
Usai mendengar pembacaan tuntutan mereka, Kepala PT Pelni Cabang Ambon, Samto secara pribadi meminta maaf kepada seluruh kader PMII. “Saya atas nama pribadi meminta maaf kepada seluruh kader PMII Maluku,” ujar Samto.
Ia mengaku tidak pernah mengucapkan statement bahwa memberikan diskon kepada kader PMII ketika hendak berangkat ke Tual. “Tidak ada ucapan saya seperti yang dimuat di media online soal diskon 50 persen,” tegasnya.
Terkait dengan barang kader PMII yang rusak di pelabuhan Yos Sudarso, kata Samto, akan ditindaklanjuti.
“Soal kerusakan dan kehilangan, akan dicatat oleh bendahara keuangan, nanti kita tindaklanjuti. Dan kalau ada teman-teman yang mau datang berdialog dengan saya, saya siap,” ujarnya.
Usai menyerahkan tuntutan, para pendemo melakukan foto bersama bersama Samto sebelum membubarkan diri. Aksi demo itu, dikawal puluhan aparat Polresta Ambon dan Pp Lease dan Polsek Sirimau serta Polsek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. Sebelumnya aksi yang sama dilakukan pada Rabu (12/2) lalu. (Mg-5)
Tinggalkan Balasan