AMBON, Siwalimanews – Lakukan kunjungan ke Maluku, Sabtu (30/5), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjanjikan sejumlah bantuan perta­nian bagi Maluku. Sejum­lah bantuan itu datang dari Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, dima­na bantuan alat 150 unit senilai Rp 2,29 miliar.

Koordinator rawan pa­ngan ada 1.900 alat de­ngan nilai Rp.15 miliar, Dirjen Holtikultura ada 75 unit senilai Rp.24,8 juta, Dirjen Pertenakan dan Kesehatan Hewan sebanyak 51.000 unit senilai Rp.3,9 miliar.

Selanjutnya Badan Ketahanan Pangan sebanyak 58 unit senilai Rp.2,88 miliar, Dirjen Perkebunan bantuan sebanyak 200.2000 bibit senilai Rp.12 miliar. Bantuan ini diserahkan langsung oleh menteri secara simbolis kepada Wakil Bupati Maluku Tengah, Marlatu Leleury untuk diserahkan kepada kelompok petani di Kabupaten Maluku Tengah ketika melakukan kunjungan kerja ke Negeri Seith dan Asilulu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (30/5).

Dirinya mengaku Maluku harus mengandalkan pertanian untuk mensejahterakan masyarakatnya. “Setelah masyarakat mendapat bantuan, saya akan cek 100 sampai dengan 200 hari kedepan dan kita akan turun ke kabupaten,” ingat Limpo.

Untuk itu Limpo mengajak masyarakat Maluku khususnya masyarakat Maluku Tengah agar mengembangkan pertanian di daerah ini, sebab Indonesia adalah negara kaya dan bukan retrorika.

Baca Juga: Terdampak Covid-19, Kacabjari Geser Bagi Sembako untuk Warga

“Saya yakin. dimana-mana saya selalu bilang, kalau orang kerja pertanian dengan betul-betul tidak miskin,” ujarnya saat bertatap muka dengan masyarakat Negeri Seith dan Asilulu.

Ditegaskan, adanya virus corona atau tidak, ada krisis, ada masalah apapun bahkan teroris sekalipun orang tetap butuh makanan. “Bertani itu menjanjikan sesuatu yang pasti. Oleh karena itu tinggal bagaimana semua mau bekerja dan harus kasih keluar keringat. Kita tidak sia-sia. Ketika 100 hari kemudian, lima bulan kemudian satu tahun kemudian ada hasilnya, itu pasti,” ujarnya.

Setiap petani tambah Limpo, bercocok tanam dimana saja, bahkan depan rumah juga bisa, sebab tak perlu lahan banyak untuk bertani. Dengan teknologi yang baru, pertanian bisa dibuat berting­kat.

Ia mencontohkan, di beberapa negara yang lahannya sedikit, namun mereka bisa menanam padi diatap rumah mereka. “Kalau kita kerja iklas, tulus dan semua karena berkat rahmat Allah dan kita mau berkeringat, kita pasti tidak miskin,” tandasnya.

Siap Suplai Daging

Sebelum bertemu dengan masyarakat Asilulu dan Seith, limpo terlebih dahulu mengun­jungi toko tani center di Kebun Cengkeh. Kementerian Pertanian siap membantu Dinas Ketaha­nan Pangan untuk mensuplai daging segar agar nantinya dijual di Toko Tani Center dengan harga yang terjangkau.

“Kalau pemerintah provinsi mau kita siap suplai, tergantung permintaan pemda,” ujar Limpo saat mengunjungi Toko Tani Center di kawasan Kebun Cengkah, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Limpo mengaku, Kementerian Pertanian mempunyai stok pangan termasuik daging ayam dan sapi, sehingga tinggal pemda mengajukan permintaan saja, daging-daging itu akan disuplai ke Maluku. (S-39)