AMBON, Siwalimanews – Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku, Syamsul Rifan Kubangun mengeluhkan belum adanya ketersediaan jaringan internet di seluruh wilayah Maluku menjelang perhelatan pemilihan umum serentak 2024 yang tinggal setahun lagi.

Kubangun menjelaskan, berda­sarkan aturan maka tahapan pemilu serentak telah berjalan, tetapi salah satu kendala yang sangat penting untuk kelancaran pemilu yakni jaringan komunikasi.

Kata dia, sampai dengan saat ini KPU rovinsi Maluku telah meng­identifikasi adanya 300 titik area yang belum tersentuh jaringan internet di sebagian wilayah kepulauan Maluku.

Hal ini tentunya, menjadi suatu kekhawatiran bagi penyelenggara pemilu baik KPU dan Bawaslu untuk bisa memantau setiap tahapan pemilu 2024 berjalan dengan baik.

“Kita sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi Informasi. Ada sekitar 300 titik area blank spot yang tidak ada jaringan sama sekali,”  ujar Kubangun kepada Siwalima di Ambon, Jumat (6/1).

Baca Juga: KPU: PPK Harus Bebas dari Kepentingan Politik

Dijelaskan, ratusan titik area blank spot tersebut tersebar masing-masing, 99 titik berada di Kabupaten Maluku Tenggara, 60 titik di Maluku Barat Daya, 35 titik di Buru Selatan, 30 titik di Buru, 28 titik di Seram Bagian Timur dan 20 titik di Maluku Tengah.

Tak hanya itu, lanjut dia, terdapat juga 11 titik di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 8 titik di Kabupaten Kepulauan Aru, 6 titik di Seram Bagian Barat, dan 3 titik di Kota Tual sedangkan kota Ambon masuk dalam daerah nol blank spot.

“Kita tetap komitmen komu­nikasikan hal ini dengan Dinas Kominfo Provinsi,  kabupaten dan kota karena ini berkaitan dengan sarana penggunaan aplikasi,” ungkap Kubangun.

Ditambahkan, jika persoalan ini tetap dibiarkan tanpa adanya upaya penanganan, maka hal ini akan mempengaruhi proses informasi dan aplikasi yang berkaitan dengan sarana informasi yang KPU lakukan.(S-20)