Kota Ambon kini berusia 446 tahun tepat pada 7 September 2021. Sebagai ibukota provinsi Maluku,  kota kecil nan indah itu terus berbenah diri me¬lakukan perubahan dan pembe¬nahan ditengah permasalahan dan tantangan yang terus dihadapi.

Salah satunya dengan berupaya meningkatkan ki¬nerja pembangunan dengan tujuan meningkatkan pengembangan kota yang berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Walaupun diterpa berbagai tantangan dan rintangan, kota ini terus mengevaluasi diri. Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat pemimpin di kota berjargon manise ini untuk terus memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

Tidak sedikit cercaan dan amarah warga Kota Ambon mengkritisi kinerja pemerintah Kota Ambon menangani Covid-19. Demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemimpin di Kota Ambon merupakan hiasan setiap harinya. Warga tidak takut diancam bahaya Covid-19.

Pemandangan ini membuktikan bahwa warga Kota Ambon tidak diam. Mengkritisi kebijakan pemerintah secara tidak langsung ikut membawa perubahan bagi keberlangsungan perkembangan Kota Ambon.

Baca Juga: Antara Pendidikan dan Kesehatan Anak

Banyak penghargaan diberbagai bidang dan sektor diterima kota ini.

Sebagai kota kecil di Timur Indonesia sejak dulu Ambon dikenal sebagai penghasil rempah-rempah.

Saat ini bergeliat menghadapi berbagai problem sosial, tetapi tetap menarik untuk dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Ambon saat ini membuktikan diri kepada Indonesia dan dunia menjadi kota maju.

Dilirik banyak orang sebagai kota internasional di Indonesia Timur pasca ditetapkan sebagai “city of music” oleh UNESCO pada 30 Oktober 2019. Tiada hari tanpa nyanyian serta kidung pujian yang terdengar dari penjuru Kota Ambon.

Diusia yang terbilang sudah renta 446 tahun, dalam menghadapi Covid-19 bersama rakyat, Pemerintah Kota Ambon bahu membahu untuk memutuskan mata rantai virus mematikan itu.

Covid-19 memang berdampak sangat besar, tidak hanya pada sektor kesehatan tetapi juga pada semua sendi kehidupan masyarakat. Kendati demikian, pemerintah dan warga Kota Ambon sampai sekarang masih terus berjibaku keluar dari zona penyebaran yang tidak aman itu.

Kita patut bersyukur sampai sekarang Ambon masih tetap di zona kuning atau zona dengan resiko rendah. Padahal sebelumnya bertahan di zona orange bahkan merah. Semoga kondisi ini tetap selamanya atau bila perlu Covid-19 itu hilang dari Kota Ambon. (**)