Kongres AMGPM Dilaksanakan Secara Virtual
AMBON, Siwalimanews – Kongres Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) ke XXIX akan dilaksanakan secara virtual di Kota Ambon pada Minggu (25/10). Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) AMGPM, Pendeta Max Takaria dalam konferensi persnya Kamis (15/10).
Menurutnya, proses tersebut akan berlangsung sesuai dengn protokol kesehatan mengingat Kota Ambon masih berada pada area zona merah. Dalam kongres kali ini, Takaria mengungkapkan, yang menjadi tuan rumah dalam kegiatan dimaksud adalah, Klasis Pulau Ambon Utara dengan menggunakan Gereja Pniel Wayame sebagai lokasi sentral, dan ada beberapa titik lainnya yang menjadi spot-spot pembantu dalam mensukseskan kegiatan yang diselenggarakan per lima tahunan tersebut.
“Karena virtual, peserta Kongres yang jumlahnya kurang lebih 300 orang dari 34 daerah di Maluku & Maluku Utara akan dibagi ke tujuh (7) spot utama selain Gereja Pniel, diantaranya Gereja Eirene Souhoru dan Gereja Bethesda-Hative Besar, Gereja Ebenhaezer dan Fajar Hidup-Rumahtiga serta Gereja Bethesda dan Gereja Sejahtera-Poka,” ungkap Takaria.
Diakuinya, kongres kali ini berbeda dengan yang sebelumnya dikarenakan dilaksanakan secara virtual, dan dengan sejumlah aturan protokol kesehatan didalamnya.
“Ini Kongres virtual pertama dalam sejarah AMGPM. Dimasa pandemi yang tidak tahu kapan berakhir, tentu AMGPM harus beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam mengelola organisasi dengan tetap memperhatikan standard Prokes. Maka peserta luar biasa kita batasi. Hanya peserta biasa yang punya hak suara tiap daerah 8 orang,” tuturnya.
Baca Juga: Demo ANTARA di DPRD Maluku Nyaris RicuhDituturkan Takaria, pihaknya akan menyediakan sejumlah fasilitas kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan dimaksud, untuk tetap melindungi peserta dari wabah yang sementara ini sedang berlangsung, dan meminimalisir kemungkinan timbulnya klaster baru akibat dari pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Tujuh spot tersebut akan diisi 40 peserta atau 20 persen agar menghindari penumpukan lebih dari 50 persen, ruang sidang akan diatur jarak maksimal, peserta wajib pakai masker dan handsanitizer yang disediakan panitia, tiap spot akan rutin disemprot disinfektan dan peserta maupun panitia wajib kantongi hasil rapid tes,” paparnya.
Selain itu dirinya menambahkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya akan meminimalisir penggunaan kertas, agar ramah lingkungan materi juga yang disiapkan panitia akan memanfaatkan Android agar sebisa mungkin tidak da penggunaan kertas.
“Peserta juga akan dapat materi secara softcopy tidak lagi hardcopy agar minimalisir penggunaan kertas. Semua itu menjadi cara AMGPM beradaptasi dengan Prokes menuju kebiasaan baru. Guna membantu kelancaran Kongres, semua potensi kader di daerah, cabang dan ranting akan dilibatkan dalam peran masing-masing,” tukas Takaria.
Takaria kepada wartawan mengungkapkan, dalam kegiatan dimaksud akan menilai LPJ PB AMGPM periode 2015-2020, mendengar laporan perkembangan 34 daerah, menetapkan garis besar pokok program (GBPP) sebagai panduan organisasi lima tahun kedepan, menetapkan program kerja dan anggaran lima tahun kedepan, menetapkan kebijakan organisasi yang strategis lainnya serta memilih dan menetapkan ketua umum, sekretaris umum PB AMGPM serta formatur.
“Meski Kongres virtual, harapannya bisa berjalan baik, lancar dan kualitas sidang tetap kita jaga. Dukungan semua pihak baik pemerintah provinsi, kota serta Gugus Tugas Covid-19, termasuk Telkom, PLN sangat penting dan strategis,” tandasnya.
Selain itu pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Kongres, Leunard Heppy Lelapary mengungkapkan, kongres virtual pertama kali ini telah melewati beberapa langkah menuju pengambilan keputusan dengan MPH Sinode, Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon termasuk Gustu Covid-19.
“Dinas Kesehatan Kota Ambon akan memback up proses kongres. Termasuk Gustu desa/kelurahan, TNI Polri lewat Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Bahkan peserta kongres yang biasanya tinggal di rumah jemaat, kali ini akan tinggal di hotel, penginapan bahkan kost-kostan. Tujuannya mencegah terjadinya sebaran Covid-19,” ujar Lelapary.
Lelapary mengakui, guna untuk memastikan kongres XXIX AMGPM berjalan baik, telah dilaksanakan dua kali ujicoba jaringan. Hal tersebut dilakukan dikarenakan pembagian peserta ada pada tujuh 7 spot. Sehingga diharapkan, pada waktunya tidak mengalami kendala baik jaringan atau listrik. Oleh karena hal tersebut, pihaknya telah melaksanakan koordinasi intensif dengan PT. Telkom Ambon, Telkomsel dan PT. PLN Persero untuk mem-backup.
“Posko kesehatan juga akan kita buka ditiap spot. Peserta wajib rapid tes, ukur suhu tubuh, pakai masker dan handsanitizer. Jika ada peserta reaktif, wajib diganti peserta lain yang hasil tesnya non reaktif. Kalau semua ini berhasil dan Kongres berlangsung aman dan lancar, AMGPM menjadi contoh dalam penerapan Prokes menuju adaptasi kebiasaan baru (AKB),” tandas Lelapary. (Mg-6)
Tinggalkan Balasan