Kondisi Sejumlah Puskesmas tak Layak
AMBON, Siwalimanews – Komisi I DPRD Kota Ambon memastikan sejumlah puskesmas di Kota Ambon tidak layak ditempati.
Hal ini ditemukan Komisi I DPRD Kota Ambon ketika melakukan kunjungan kerja ke tiga puskesmas itu, Jumat (6/3).
“Kita akan pangil Dinas Kesehatan Kota Ambon terkait dengan masalah ini,” tegas Cristianto Laturiuw, Anggota Komisi I kepada wartawan Siwalima di ruang rapat Komisi I usai melakukan kunjungan kerja.
Ada tiga puskesmas yang ditinjau yaitu Puskesmas Christina Martha Tiahahu di Valentine, Puskesmas Waihoka Kelurahan Karang Panjang, dan Puskesmas Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan.
Di Puskesmas Christina Martha Tiahahu, kata Laturiuw, gedung yang dipakai untuk aktifitas puskesmas juga berfungsi untuk aktifitas Dinas Kesehatan.
Baca Juga: DPRD Minta Lelang Jabatan Dirut PDAM Harus Transparan“Hasil akreditasi, Puskesmas Christina Martha Tiahahu atau Valentine sudah berstatus utama, sehingga Dinas Kesehatan Kota Ambon tidak bisa digabung dengan Puskesmas,” tandas Laturiuw.
Menurut Komisi I, gedung kantor tidak bisa lagi dijadikan satu dengan puskesmas. “Lantai dasar digunakan sebagai puskesmas, dua dijadikan sebagai Kantor Dinas Kesehatan Kota Ambon, ini tidak bisa,” tandas Laturiuw lagi.
Komisi I sudah menyampaikan hal ini Kepada Dinas Kesehatan, namun dinas beralasan belum memiliki tempat baru untuk dijadikan sebagai kantor yang representatif.
“Kami minta masalah ini dibuat dalam bentuk telaah kepada walikota supaya pembahasan di DPRD nanti, komisi dapat mengetahui masalah yang dihadapi Dinas Kesehatan terkait belum memiliki kantor yang representatif,” ujar Laturiuw.
Namun Komisi I juga telah menyarankan agar kantor Dinas Kota Ambon dibangun di Passo.
“Di transit Passo kan ada tanah milik Pemkot Ambon, seputar klinik mata, itu ada yang kosong ke sana aja dari pada gabung dengan Puskesmas,” tandas Laturiuw.
Sementara untuk Puskesmas Waihoka, ia menjelaskan ada beberapa masalah yang harus diselesaikan oleh Pemkot, diantaranya belum ada ruang pengambil sampel lendir. Ada juga terdapat ruang bersalin yang tidak dilengkapi dengan fasilitas.
“Paling krusial adalah masalah kepemilikan status tanah yang tidak jelas oleh Puskesmas Waihoka tapi sengaja dibiarkan oleh pemkot,” ujarnya.
Sedangkan di Puskesmas Hutumuri, tidak ada mobil ambulance. “Bagaimana pasien bisa tertolong kalau mau dirujuk Ke RSUD tanpa mobil ambulance,” kata Laturiuw.
Selain itu juga terdapat kerusakan pada tempat tidur pasien yang berjumlah 30 buah. “Alasan yang kami terima karena bangunan puskesmas sangat dekat dengan pantai. Ada juga pembuatan kandang ayam potong milik masyarakat yang sangat dekat dengan puskesmas. Masalah ini akan kita tidaklanjuti dengan mitra nanti,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua Komisi I Mourits Tamaela mengatakan, pihaknya segera memanggil Dinas Kesehatan. “Kepala Dinas Kesehatan akan secara kita panggil untuk membicarakan hal tersebut,” ujarnya. (Mg-3)
Tinggalkan Balasan