AMBON, Siwalimanews – Komisi III DPRD Provinsi Maluku terus melakukan koordinasi secara intens dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XVI Wilayah Maluku dan Maluku Utara terkait dengan, sejumlah jalan dan jembatan di Pulau Seram yang ambruk saat hujan deras beberapa hari lalu.

Ketua Komisi III Anos Yermias mengatakan, DPRD Maluku dalam hal ini Komisi III terus melakukan koordinasi, baik dengan balai jalan dan jembatan maupun dengan balai wilayah sungai untuk dapat mengambil langkah-langkah cepat guna mengantisipasi kondisi infrastruktur jalan yang rusak.

“Kami terus koordinasi dan dari laporan pihak PPK 1.3 sementara melakukan penanganan secara darurat,” beber Yermias.

Menurutnya, alasan sehingga komisi III terus mendesak pihak balai, agar lalu lintas dan aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan baik, termasuk distribusi kebutuhan pokok dan hasil pertanian yang saat ini menjadi prioritas utama.

Yermias merincikan, dari laporan disampaikan untuk penanganan jembatan darurat Wai Kaka terus dilakukan setelah jembatan Bailey yang runtuh telah diikat, agar tidak hilang terbawa arus sungai. Diharapkan setelah banjir surut, akan dibangun kembali jembatan darurat.

Baca Juga: Pemilik 1,14 Gram Ganja Disidangkan

Untuk lalu lintas masyarakat, lanjutnya, pihak PPK 1.3 telah kembali mengfungsikan jembatan lama pejalan kaki atau menggunakan sepeda motor, sementara untuk mobil & kendaraan berat belum bisa melintas.

Sementara jalan yang tergerus dengan menggunakan batang kelapa sebagai dinding penahan terhadap air yang mengalir ke arah jalan, sedangkan pembagian pengaliran air ke sungai Wai Tala agar air yang ke sungai Wai Kaka dapat berkurang, sehingga dapat melakukan aktivitas disungai Wai Kaka untuk menarik rangka bailey.

Selanjutnya, penanganan permanen ruas jalan Hatu-Liang yang tergerus aliran sungai direncanakan menggunakan struktur sheet pile dan geobag untuk melindungi badan jalan dari aliran sungai.

Untuk ruas jalan Waiselan – Latu, penanganan sementara yang telah dilakukan dengan menambahkan batang pohon kelapa sebagai struktur bangunan atas akibat rusaknya pelat decker.

Ia menjelaskan, telah diusulkan agar penanganan darurat yang lebih aman dengan memasang jembatan bailey, dalam rangka persiapan mengantisipasi semakin membesarnya kerusakan di sekitar oprit jembatan Wai Leey akibat arus air.

Sementara untuk ruas jalan Tamilouw-Haya-Tehoru-Laimu yang rusak akibat terjadi hujan dengan intensitas yang sangat tinggi di Pulau Seram pada tanggal 19-21 Juni 2020, terus dilakukan dengan pasangan batu penahan badan jalan yang runtuh.

Yermias mengatakan, selaku wakil rakyat DPRD Maluku terus berjuang agar kondisi jalan dan jembatan di Pulau Seram dapat segera ditangani, walaupun secara darurat untuk kepentingan masyarakat.

Ditambahkan, komisi III berencana untuk secara langsung turun dan melihat kondisi kerusakan ruas jalan dan jembatan yang ada, termasuk upaya penanganan yang telah dilakukan oleh pihak balai.(Cr-2)